Selasa, 26 Mei 2015

DOSA YANG LEBIH BESAR DARI ZINA






Suatu senja, seorang wanita melangkahkan kaki mendekati kediaman Nabi Musa.

Setelah mengucapkan salam, dia masuk sambil terus menunduk.

Air matanya berderai tatkala berkata, “Wahai Nabi ALLAH, tolonglah saya. Doakan agar ALLAH mengampuni dosa keji saya”.

“Apakah dosamu wahai wanita...?” Tanya Nabi Musa.
“Saya takut mengatakannya,” jawab wanita itu.
“Katakanlah, jangan ragu-ragu...!”d esak Nabi Musa.
Maka perempuan itu pun dengan takut bercerita, “Saya telah berzina.
” Kepala nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.
“Dari perzinaan itu saya hamil.
Setelah anak itu lahir, langsung saya cekik lehernya sampai mati,” lanjut perempuan itu seraya menangis.
Mata Nabi Musa berapi-api.
Dengan muka yang berang dia menghardik. “Perempuan celaka, pergi dari sini.
Agar siksa ALLAH tak jatuh ke dalam rumahku. Pergi...!!!!
” teriak nabi Musa sambil berpaling karena jijik.



Hati perempuan itu bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh.

Dia menangis tersedu-sedu dan keluar dari rumah Nabi Musa.

Ia tak tahu harus kemana lagi mengadu. Bahkan dia tak tahu ke mana harus melangkahkan kaki.
Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana manusia lain bakal menerimanya...?
Sepeninggalnya wanita tersebut, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa.
Jibril lalu bertanya, “Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak BERTAUBAT dari dosanya...?
Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar dari itu...?
” Nabi Musa terperanjat.
“Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu...?
Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang hina itu...?”
Tanyanya. “Ada...!!!” Jawab Jibril dengan tegas. “Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja tanpa menyesal.
Orang itu dosanya lebih besar daripada SERIBU kali berzina.
” Mendengar penjelasan ini Nabi Musa memanggil wanita tadi, lalu berdoa memohon ampunan kepada ALLAH.
Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja tanpa penyesalan seakan menganggap remeh perintah ALLAH.
Sedangkan BERTAUBAT dan menyesali Dosa dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai IMAN di dadanya dan Yakin ALLAH itu ada.



Subhanallah...

PENGERTIAN DAN BACAAN DALAM ISTIGHOSAH

PENGERTIAN DAN BACAAN DALAM ISTIGHOSAH


Hasil gambar untuk ISTIGHOSAH

Kata “istighotsah” استغاثة berasal dari “al-ghouts”الغوث yang berarti pertolongan. Dalam tata bahasa Arab kalimat yang mengikuti pola (wazan) “istaf’ala” استفعل atau “istif’al” menunjukkan arti pemintaan atau pemohonan. Maka istighotsah berarti meminta pertolongan. Seperti kata ghufron غفران yang berarti ampunan ketika diikutkan pola istif’al menjadi istighfar استغفار yang berarti memohon ampunan.
Jadi istighotsah berarti “thalabul ghouts” طلب الغوث atau meminta pertolongan. Para ulama membedakan antara istghotsah dengan “istianah” استعانة, meskipun secara kebahasaan makna keduanya kurang lebih sama. Karena isti’anah juga pola istif’al dari kata “al-aun” العون yang berarti “thalabul aun” طلب العون yang juga berarti meminta pertolongan.
Istighotsah adalah meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit. Sedangkan Isti’anah maknanya meminta pertolongan dengan arti yang lebih luas dan umum.
Baik Istighotsah maupun Isti’anah terdapat di dalam nushushusy syari’ah atau  teks-teks Al-Qur’an atau hadits Nabi Muhammad SAW. Dalam surat Al-Anfal ayat 9 disebutkan:

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ 
(Ingatlah wahai Muhammad), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu lalu Dia mengabulkan permohonanmu.” (QS Al-Anfal:9)
Ayat ini menjelaskan peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW memohon bantuan dari Allah SWT, saat itu beliau berada di tengah berkecamuknya perang badar dimana kekuatan musuh tiga kali lipat lebih besar dari pasukan Islam. Kemudian Allah mengabulkan permohonan Nabi dengan memberi bantuan pasukan tambahan berupa seribu pasukan malaikat.
Dalam surat Al-Ahqaf ayat 17 juga disebutkan;

وَهُمَا يَسْتَغِيثَانِ اللَّهَ

Kedua orang tua memohon pertolongan kepada Allah.” (QS Al-Ahqaf:17)

Yang dalam hal ini adalah memohon pertolongan Allah atas kedurhakaan sang anak dan keengganannya meyakini hari kebangkitan, dan tidak ada cara lain yang dapat ditempuh oleh keduanya untuk menyadarkan sang anak kecuali memohon pertolongan dari Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dari kedua cuplikan ayat ini barangkali dapat disimpulkan bahwa istighotsah adalah memohon pertolongan dari Allah SWT untuk terwujudnya sebuah “keajaiban” atau sesuatu yang paling tidak dianggap tidak mudah untuk diwujudkan.
Istighotsah sebenamya sama dengan berdoa akan tetapi bila disebutkan kata istighotsah konotasinya lebih dari sekedar berdoa, karena yang dimohon dalam istighotsah adalah bukan hal yang biasa biasa saja. Oleh karena itu, istighotsah sering dilakukan secara kolektif dan biasanya dimulai dengan wirid-wirid tertentu, terutama istighfar, sehingga Allah SWT berkenan mengabulkan permohonan itu.
Istighotsah juga disebutkan dalam hadits Nabi,di antaranya :


إنَّ الشَّمْسَ ‏تَدْنُوْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَبْلُغَ الْعَرَقُ نِصْفَ الْأُذُنِ, فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ اسْتَغَاثُوْا بِآدَمَ ثُمَّ ‏بِمُوْسَى ثُمَّ بِمُحَمَّدٍ

Matahari akan mendekat ke kepala manusia di hari kiamat, sehingga keringat sebagian orang keluar hingga mencapai separuh telinganya, ketika mereka berada pada kondisi seperti itu mereka beristighotsah (meminta pertolongan) kepada Nabi Adam, kemudian kepada Nabi Musa kemudian kepada Nabi Muhammad. (H.R.al Bukhari).

Hadits ini juga merupakan dalil dibolehkannya meminta pertolongan kepada selain Allah dengan keyakinan bahwa seorang nabi atau wali adalah sebab. Terbukti ketika manusia di padang mahsyar terkena terik panasnya sinar Matahari mereka meminta tolong kepada para Nabi. Kenapa mereka tidak berdoa kepada Allah saja dan tidak perlu mendatangi para nabi tersebut? Seandainya perbuatan ini adalah syirik niscaya mereka tidak melakukan hal itu dan jelas tidak ada dalam ajaran Islam suatu perbuatan yang dianggap syirik.

Sedangkan isti’anah terdapat di dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:


وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ

Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat.” (QS Al-Baqarah: 45)

KH A. Nuril Huda

Ketua PP Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Diambil dari www.nu.or.id


Bacaan Istighosah 



Berikut ini adalah doa-doa yang dibaca dalam istighotsah, sebagaimana dalam buku “Panduan Praktis Istighotsah” oleh Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU):


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang



الفَاتِحَة x1

(Surat Al-Fatihah)



أسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ x3

Saya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung



لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ x3

Tiada daya untuk menjauhi maksiat kecuali dengan pemeliharaan Allah dan tiada kekuatan untuk melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan Allah



أللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ x3

Ya Allah. Limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada junjungan kami Nabi Muhammad berserta keluarganya



لَا إلهَ إلَّا أنْتَ سُبْحَانَكَ إنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ x40

Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, Sungguh aku termasuk orang-orang yang telah berbuat dzalim



يَا اَللهُ يَا قَدِيْمُ x33

Wahai Allah, wahai Dzat yang ada tanpa permualaan



يَا سَمِيْعُ يَا بَصِيْرُ x33

Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat



يَا مُبْدِعُ يَا خَالِقُ x33

Wahai Dzat yang mewujudkan sesuatu dari tidak ada, wahai Dzat Yang Maha Pencipta



يَا حَفِيْظُ يَا نَصِيْرُ يَا وَكِيْلُ ياَ اللهُ x33

Wahai Dzat yang memelihara dari keburukan dan kebinasaan, wahai Dzat Yang Maha Menolong, wahai Dzat yang menjamin rizki para hamba dan mengetahui kesulitan-kesulitan hamba, ya Allah



يَا خَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أسْتَغِيْثُ x33

Wahai Dzat Yang Hidup, yang terus menerus mengurus makhluknya, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan-MU



يَا لَطِيْفُ x41

Wahai Dzat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang



أسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ إنَّهُ كَانَ غَفَّارًا x33

Aku mohon ampung kepada Allah Yang Maha Agung, sunggu Allah Dzat Yang Maha Pengampun



أللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قَدْ ضَاقَتْ حِيْلَتِي أدْرِكْنِي يَا اَللهُ x3

Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, sungguh telah habis daya dan upayaku maka tolonglah kami, Ya Allah Ya Allah Ya Allah



أللّهُمَّ صَلِّي صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ x1

Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau

يَا بَدِيْعُ x41

Wahai Dzat yang menciptakan makhluk tanpa ada contoh sebelumnya



حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ x33

Cukup bagi kami Allah, dan Dia sebaik-baik penolong

يس x1

(Surat Yasiin)



اللهُ أكْبَرُ يَا رَبَّنَا وَإلَهَنَا وَسَيِّدَنَا أنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ x3

Allah maha besar maha mulia, Wahai Tuhan kami, sesembahan kami, tuan kami, Engkau-lah penolong kami, menangkan kami atas orang­orang kafir




حَصَّنْتُكُمْ بِالْحَيِّ الْقَيُّوْمِ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ أبَدًا وَدَفَعْتُ عَنْكُمُ السُّوْءَ بِألْفِ ألْفِ ألْفِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِx3

Aku mohonkan pemeliharaan untuk kalian kepada Dzat yang maha hidup dan terus menerus mengatur hamba-Nya yang tidak pernah mati selamanya, dan aku tolak dan hindarkan dari kalian segala keburukan dengan sejuta bacaan “La haula wa la quwwata illa billahil aliyyil adzim



الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أنْعَمَ عَلَيْنَا وَهَدَانَا عَلَى دَيْنِ الإسْلَامِ x3

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat dan petunjuk kepada agama Islam



بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا يَسُوْقُ الْخَيْرَ إلَّا اللهِ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا يَصْرِفُ السُّوْءَ إلَّا اللهُ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ مَا كَانَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ بِسْمِ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ x1

Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali la. Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada yang menyingkirkan keburukan kecuali la. Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada kenikmatan melainkan dari Allah. Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tiada daya untuk berbuat kebaikan kecuali dengan pertolongan Allah dan tiada kekuatan untuk menghindar dari perbuatan maksiat kecuali dengan perlindungan Allah yang maha Mulia dan maha agung



سَألْتُكَ يَا غَفَّارُ عَفْوًا وَتَوْبَةً وَبِالْقَهْرِ يَا قَهَّارُ خُذْ مَنْ تَحَيَّلَا x3

Ya Allah, aku memohon ampunan dan taubat yang diterima kepada-Mu Ya Allah yang maha pengampun, dan dengan kekuatan dan kekuasaan-Mu Wahai Dzat yang maha mengalahkan, tundukkan dan hukumlah orang yang melakukan tipu muslihat dan ingin mencelakai kami



يَا جَبَّارُ يَا قَهَّارُ يَا ذَا الْبَطْشِ الشَّدِيْدِ خُذْ حَقَّنَا وَحَقَّ الْمُسْلِمِيْنَ مِمَّنْ ظَلَمَنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ وَتَعَدَّى عَلَيْنَا وَعَلَى الْمُسْلِمِيْنَ x3

Wahai Dzat yang maha mengalahkan, maha menundukkan, Dzat yang keras azab-Nya, ambilkan hak-hak kami dan hak-hak umat Islam dari orang-orang yang menzhalimi kami dan menzhalimi umat Islam, yang telah menganiaya kami dan menganiaya umat Islam

الفَاتِحَة x1

(Surat Al-Fatihah)




Istighosah




Istighosah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ



١. أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ الله ُُوَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ x۳
  (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Allah, dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad saw adalah utusan Allah.)
٢. سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِىِّ الْعَظِيْمِ. أَسْتَغْفِرُالله َوَأَتُوْبُ إِلَيْهِ. x٤
Maha suci Allah, segala puji bagi Allah tidak ada yang berhak diibadahi secara benar melainkan Allah, Allah Maha Besar. Dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Agung. Saya mohon ampun kepada Allah dan saya bertaubat kepada-Nya.
1.Ilâ hadlratin Nabiyyil musthofâ sayyidina Muhammadin saw wa âlihî wa ashhâbihî wa azwâjihî wa dzurriyyâtihî wa ahli baitil qirom syai`ul lillâhi lahumul fâtihah…
2. Tsumma ilâ malâikatil muqorrobin wa malaaikat sayyidina Jibril wa sayyidina Mîkâil wa sayyidina Israfil wa sayyidina Izro`il wa sayyidina Munkar wa sayyidina Nakîr wa sayyidina Raqib wa sayyidina Atît, wa sayyidina malâikat Ridwan, wa sayyidina Mâlik, wa hafadhotul kirôman kâtibin, syaiul lillâhi lahumul fâtihah….
3. Tsumma ilâ abîna sayyidina Adam, wa umminâ sayyidatina Hawa, wama tanâsala bainahumâ ilâ yaumiddin. Nabiyullah Syiys wa Nabi Idrîs,  wa Nabiyullah Nuh, wa Nabi Ibrahim, wa Nabi Musa, wa Nabi Daud, wa Nabi Ilyas, wa Nabi Sulaiman, Wa Nabi Isa, Wa Nabi Khidhir, Wa Nabi Muhammad SAW, wa ikhwanihî minal ambiyâ`i wal mursalîn wa sholâtuhu wassalamuhu ajmâ’ina, syaiul lilâhi lahumul fâtihah….
4. Tsumma ilâ arwâhi Ash-hâbi Rosûlilâhi Ajma’în minal khulafâ`ir râsyidin, Abi Bakrin, wa ‘Umar wa Utsman wa ‘Ali –Radliyallâhu anhum, wa ilâ ash-hâbihî asyârotil kirômil baroroh, Zubair bin ‘Awwam, wa Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Wakos, Tholhah bin Abu Ubaidillah, Mu’ad bin Jabal, Abi Ubaidah bin Jaroh, wa ash- hâbihî ahli Badar, wa ahli Uhudin wa ash-hâbihil Muhâjirîn wal Anshôri wa minat tâbi’ina ilâ yaumiddîn wal ûlamâil ‘âmilîn, wal mushonnifil mukhilishîna wal mujâhidîna fî sabîlil-lâhi robbil ‘âlamîn, Imam Maliki, Imam Hanafi, Imam Syafi’i, Imam Hambali tsumma ilâ hadhrotis Sulthônil auliyâ Syaikh Abdil Qadir Jaelani, wa Hujjatil Islâmi Abu Hamid al-Ghozali, Ibrahim bin Adam, Syaikh Achmad Rifai, Syaikh Achmad Badawi, Syaikh Abul Hasan ‘Ali Asy Syadziliy,  war robîatil Adawiyyah, syaiul lillâhil lahumul fâtihah….
5. Tsumma ilâ arwâhi Nabiyullâh Khidir ‘alaihis salam,  wa wali Kutub, wali Aiman, wali Autat, wali Abdal, wali Nuqobak, wali Mujiba’, wali Khowariun, wali Rojabiun, wali Khotam wa Syaikh Subakir, Syaikh Maulana Maghribi, Syaikh Maulana Malik Ibrahim, Syaikh Maulana Malik Isroil, Syaikh Maulana Achmad Jumadil Qubra, Sunan Ngudung, Syaikh Maulana Muhammad Ali Akbar, Syaikh Maulana Ishak, Syaikh Maulana Ibrahim Asmaraqondi, wa Kanjeng Ampel Raden Ahmad Rahmatullah, wa Sunan Giri, wa Sunan Bonang, wa Sunan Darojat, wa Sunan Kalijogo, wa Sunan Kudus, wa Sunan Murya, wa Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullâh, wa Sultan Demak Raden Fatah, Raden Pati Unus, Raden Santri wa ghouts hâdzaz zaman syaiul lillâhi lahumul fâtihah….
6. Tsumma ilâ arwahi Embah Sholeh wali songo, Embah Bolong Sunhaji, Embah Toyyib Sumengko, Embah Toyyib Kemayoran, Embah Kholil Bangkalan, Embah Abu Syamsudîn Batu Ampar Bendara Sa’ud, Sri Sulthan Abdurrohman min ahlihi Asta tinggi, Sayyid Yusuf wa ilâ jami’il ulâma Maduria Jawawiyah, Abdurrahman bin Fakih, Ki Ageng Brondong min ahli Boto Putih, Habib Abu Bakar Asegaf, Sunan Prapen, Sunan Sendang Duwur Raden Nur Rohmat, Sunan Bungkul, Mbah Supo, Mbah Karimah Wirosaroyo, Kiai Hadi, Kiai Chozin, Kiai Mad Langitan Tuban, Sholeh Tsani, Embah Bakir, KH. Mas Abdurrohim, Mbah Hasyim Bungah Gresik, Sayyid Arif, Sayyid Abdurrochman, Embah Sholeh Kendilwesi, Habib Sholeh, Mbah Semendi, Mbah Kiai Hamid Pasuruan, Kiai Abbas, Mbah Kusen Banyuwangi, Kyai Ageng Aliman, Kanjeng Jimat, Kiai Mohammad Zaid Nganjuk, Kiai Ahmad Shiddiq, Kiai Mahrus Ali, Kiai Yasin Yusuf, Kiai Hamim Jazuli (Gus Mik) Kediri, wa Syaikhuna Kiai Hasyim Asy’ari, Kiai  Wahab Hasbullah, Kiai Wachid Hasjim, Kiai Romli Tamim (Shohibul ijazah), Syayid Sulaiman, Mbah Khudlori Jombang, Kiai Ali Mas’ud, Kiai Chozin Sidoarjo, wa Syaikhuna Syaikh Abu Hurairoh Kapasan, Maulana Hasanuddin Banten, Syaikh Abdul Muhyi Pamejahan, Sunan Tembayat Pandanaran Klaten, Kiai Raden Santri, Kiai Krapyak, Kiai Dalhar, Muntilan, M Iqbal, wa Syaikhuna Wali Idris, Kiai Thohir Syamsudin, Salim Bahmid, Kyai Hamid Shirot, Kiai Usman, Kiai Asnan, Kiai Adenan Ikhsan, Kiai Sholeman, Kiai Khotib Miftah, Kiai Abdul Ajiz Bei, Kiai Abdul Ghoni, Kiai Masnur Branjangan, Kiai Ghufron Arif peneleh, Kiai Abdul Adhim, Kiai Imam Rungkut, Ustd Khoiron Bangil, Gus Rur Curah Malang, Habib Aluwi Solo, KH. Syamsuri Arif, Sayyid Shatok Pangeran Karang Gayam, Kiai Abdurrachman wahid, Kiai Achmad Asrori Usman Syaiul lillâhi lahumul fâtihah….
7. Tsumma ilâ arwahi Âbâina wa âbâikum, wa ummahâtinâ wa ummahâtikum wa ikhwâninâ wa ikhwânikum wâ akhowâtinâ wa akhowâtikum, wa ustâdzinâ, wa ustâdzikum, wa aulâdinâ wa aulâdikum. Wa masyayikhina, wa masyayikhikum, wa azwajina, wa azwajikum wal muslimina wal muslimati, wal mu’minîna, wal mu’minâti kaffa. Wa liman ahsana ilainâ waman aushônâ biyadil khoir innaka ‘alâ kulli syai`in qodîr wa husûson min jamî’i ahlil kubûr, ahli jama’ah Ahad Dhuha syaiul lilâhi lahumul fâtihah….
8. Biridlôil-lâhi subhânahû wa ta’âlâ, wa ‘alâ syafâ’ati rasûlillâhi saw, wa ‘alâ hadzihin-niyyati liqôbulihâjâtinâ wa hâjâtikum, hâjat dunyâ wal âkhirah. Husûson hâjat jama’ah Ahad Dhuha syaiul lillâhi lahumul fâtihah…
9. Bi barôkati wa bi hidâyati, wa bi karomati, wa bi syafâ’ati, wa bi shihhati wa bi ni’mati, wa binûri bi sirril fâtihah….
اِسْتَـغـْفِرُوْارَبَّكُمْ َاِنّـَهُ َكَانَ غَـفَّارًا
Istaghfiru robbakum innahu kâna ghoffâro
Mohonlah ampunan kepada TuhanMu karena sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengampun.
۱. اَسْتَغْفِرُالله َالْعَظِيْمَ    x۷٠
ASTAGHFIRULLÂHAL ‘ADHÎM 70X
Hamba mohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung. 
۲. لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ باِللهِ الْعَلِىِّ الْعَظِيْمِ    x۱۱
LÂ HAULÂ WALÂ QUWWATA ILLÂ BIL-LÂHIL ‘ALIYYIL ‘ADHÎM 11X
Tiada daya upaya di dalam menjalankan ibadah dan tiada kekuatan untuk meninggalkan maksiat, melainkan atas pertolongan Allah yang Maha Luhur & Maha Agung.

۳. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ    x۱۱

ALLÂHUMMA SHOLLI ‘ALÂ SAYYIDINÂ MUHAMMAD WA ‘ALÂ ÂLIHI WA SHOHBIHI WA SALLIM 11X
Ya Allah limpahkanlah rohmat dan salam kepada junjungan kami yaitu Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. 
٤.  يَا اَللهُ يَا قَدِيْمُ  x٤۰
YÂ ALLÂH YÂ QODÎM 40X
Ya Allah Dzat yang Maha Dahulu tanpa permulaan. 
٥.  يَاسَمِيْعُ يَابَصِيْرُ   x٤۰
YÂ SAMI’ YÂ BASHÎR 40X
Ya Allah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. 
٦.  يَامُبْدِئُ يَاخَالِقُ   x٤۰
YÂ MUBDI`U YÂ KHÔLIQ 40X
Ya Allah Dzat yang Maha memulai dan yang menciptakan.
٧.  يَاهَادِىْ يَاعَلِيْمُ يَاخَبِيْرُ يَامُبِيْنُ   x۱۱
YÂ HÂDÎ YÂ ‘ALÎM YÂ KHOBÎRU YÂ MUBÎN 11X
Ya Allah Dzat yang Maha memberi petunjuk dan Maha Mengetahui, Dzat yang Waspada dan Dzat yang Menjelaskan. 
٨.  يَاحَفِيْظُ يَانَصِيْرُ يَاوَكِيْلُ يَااَللهُ   x۱۱
Y HAFÎDH Y NASHÎR, Y WAKÎLU Y ALLÂH 11X.
Ya Allah Dzat yang Maha Menjaga dan Memberi Pertolongan, Dzat yang diserahi, ya Allah. 
٩.  لاَ إلِٰهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنىِّ كُنْتُ مِنَ الظًّالِمِيْنَ   x۱۱
LÂ ILÂHA ILLÂ ANTA SUBHANAKA INNÎ KUNTU MINADH-DHÔLIMÎN 11X
Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya hamba ini termasuk orang yang berbuat dholim. 
.۱  .يَاحَىُّ يَا قَـيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ اَسْتَغِيْثُ  x۱۱
Y HAYYU Y QOYYÛM BIROHMATIKA ASTAGHÎTS 11X
Ya Allah Dzat yang hidup dan yang mencukupi kebutuhan hambanya dengan rahmatMu hamba mohon pertolongan. 
۱۱.  يَافَـتَّاحُ يَارَزَّاقُ   x٤۰
YÂ FATTÂHU YÂ ROZZÂQ 40X
Ya Allah Dzat yng membuka hati yang tertutup dan memberi rizeki. 
۱۲.  يَارَحْمٰنُ يَارَحِيْمُ    x٤۰
YÂ ROHMÂN YÂ ROHÎM 40X
Ya Allah Dzat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. 
۱۳.  يَالَطِيْفُ   x۷۰
YÂ LATHÎF 70 X
Ya Allah Dzat yang Maha Lembut (penyayang).
BACA SURAT YASIN
BACA SURAT AL INSYIROOH ( 3X )
BACA SURAT AL ASHRI ( 3X )
BACA SURAT AL FIIL ( 1X )
BACA SURAT AL IKHLAS ( 3X )
BACA SURAT AL FALAQ 1X
BACA SURAT AN NÂS 1X
BACA SURAT AL FÂTIHAH 1X
BACA SURAT AL BAQARAH 1-5 (1X)
BACA SURAT AL-BAQARAH 163 1X
BACA SURAT AL-BAQARAH 255 1x
· (أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَ نَّهُ) لاَ إِلٰهَ إِلاَّ الله   x ۳۰۰
LÂ ILÂHA ILLALLÂH 300X
Tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah.
لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ……..    مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله …….. 
LÂ ILÂHA ILLALLÂH …   MUHAMMADUR RASÛLULÂH …   3X ( PANJANG )
Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah 
  • اللهُ x  ١۰۰
ALLÂH 100 X
  • لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ مُحَمَّدٌ رَسُوْ لُ اللهِ صَا دِ قُ الْوَعْدِ اْلأَ مِيْنِ   x۳
LÂ ILÂHA ILLALLÂH AL-MALIKUL HAQQUL MUBÎN MUHAMMADUR RASÛLULÂH SHÔDIQUL WA’DIL AMÎN 3X
 Tiada Tuhan selain Allah, Raja yang Hak lagi Nyata, Muhammad adalah utusan Allah yang menepati janji dan yang terpercaya.
  • مَوْلاَيَ صَلِّ وَسلِّم ْدَاِئمًا أَبَدًا   عَلىَ حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ
هُوَالْحَبِيْبُ الَّذِى تُرْجَى شَفَاعَتُهُ    لِكُلِّ هَوْلٍ مِنَ اْلأَهْوَالِ مُقْتَحِمِ
يَارَبِّ بِالْمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا    وَاغْفِرْ لنَاَمَامَضَى يَاوَاسِعَ الْكَرَمِ
MAUL YA SHOLLI WASALLIM DÂIMAN ABADA, ‘AL HABIBIKA KHOIRIL KHOLQI KULLIHIMI
HUWAL HABÎBULADZÎ TURJÂ SAFÂ’ATUHU LIKULLI HAULIM MINAL AHWALI MUQTAHIMI
YÂ ROBBI BIL MUSTHOFÂ BALIGH MAQÔSIDANÂ WAGHFIR LANÂ MÂ MADLÔ YÂ WÂSI’AL KAROMI
Ya Allah Tuhan kami, limpahkanlah rahmat dan salam-Mu untuk selamanya atas kekasih-Mu yaitu sebaik-baik makhluk secara keseluruhan.
Beliau adalah kekasih tercinta yang sangat diharapkan syafaatnya, untuk menyelamatkan dari segala rasa takut yang menghinakan.
Ya Allah, dengan Nabi Muhammad saw yang terpilih, kabulkanlah maksud-maksud kami dan ampunilah dosa-dosa kami yang telah lalu. WAHAI Tuhan yang Mahaluas Kemurahan-Nya. 
●  رَبِّ اغْـفِرْ لىِْ وَارْ حَمْنِى وَاْجبُرْ نِىْ وَارْ فَـعْنِىْ
وَارْ زُقْنِىْ وَاهْدِ نِىْ وَ عَا فِـنِىْ وَاعْفُ عَـنِّىْ
●  Rabbighfirlii warhamni wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafini wa’fu ‘annii ( 7x )
“Ya Allah, ampunilah dosaku, belaskasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekuranganku dan angkatlah derajatku dan berilah rezeki kepadaku dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan   kepadaku  dan berilah ampunan kepadaku”  ( 7x )
 اللهُ اْلكَا فِى رَبُّنَا اْلكَا فىِ قَصَدْ نَا الْكَا فىِ وَجَدْ نَا الْكَا فىِ لِكُلٍّ كَا فىِ كَفَا نَا الْكَا فىِ وَ نِعْمَ الْكاَ فىِ اَلْحَمْدُ ِللهِx  ٧
ALLÂHUL KÂFÎ, ROBBUNAL KÂFÎ, QOSHODNAL KÂFÎ, WAJADNAL KÂFÎ, LIKULLIN KÂFÎ, KAFÂNAL KÂFÎ, WA NI’MAL KÂFÎ, ALHAMDULILLÂH.
Allah yang mencukupi, Tuhan kita yang mencukupi, Tujuan kita adalah Allah yang mencukupi dan kita menemukannya yang mencukupi terhadap segala sesuatu Allahlah yang mencukupi dan memenuhi segala kebutuhan kita adalah Allah dan Allah itu sebaik-baik dzat yang mencukupi, segala puji bagi Allah. 
رَبَّـنَا يَارَبَّـنَا جُوكُوْ فَوْ نَوْ  لُوْ بَيْرَوْ نَوْ بَرَاسْ اَ كَيهْ دُ وِيتْ اَكَيهْ كَغْكَو غَا جِى لُوْ غَاحَا جِى بَرَا كَهَى نَبِى وَلِي   x۳
Robban ya Robban cukupono luberono beras akeh duit akeh kanggo ngaji lungo haji barokahe nabi wali  3x
  • اَسْتَغْفِرُ الله َرَبَّ الْبَرَا يَا اَسْتَغْفِرُالله َمِنَ الْخَطَا يَا رَبِّ زِ دْنِى عِلْمًا نَا فِعًا وَ وَفِّقْنِى عَمَلاً صَا لِحًا. يَااَللهُ يَارَحْمٰنُ يَارَحِيْمُ يَاحَىُّ يَا قَـيُّوْمُ يَا ذَالْجَلاَ لِ وَاْلإِكْراَمِ   x۳-٧
ASTAGHFIRULLÂH ROBBAL BARÔYÂ, ASTAGHFIRULLÂH MINAL KHOTHÔYÂ, ROBBI ZIDNÎ ‘ILMAN NÂFI’AN, WAWAFIQNÎ ‘AMALAN SHOLIHÂ
YÂ ALLÂH YÂ ROHMÂN, YÂ ROHÎM, YÂ HAYYU, YÂ QOYYUM, YA DZAL JALÂLI WAL IKROM 3 – 7X.
Hamba mohon ampun kepada Allah dzat yang melebur segala dosa dan hamba mohon ampunan Allah dari segala dosa, Wahai Tuhan tambahkanlah ilmu yang manfaat terhadap diri hamba dan berilah petunjuk diri hamba untuk berbuat amal sholeh. Ya Allah Dzat yang Maha Hidup dan yang Maha Mencukupi kebutuhan hamba, Ya Allah Dzat yang Maha Agung dan yang Maha Mulia
 BACA AL FATIHAH ( Di niati doa )
BACA AL FÂTIHAH ( PADA AYAT MÂLIKI YAU MIDDÎN BACA 11X, PADA AYAT IYYÂKA NA’BUDU WA IYYÂKA NASTA’ÎN ………………… berdoa sendiri )
۱٨.  دُعَاءْ
DOA