Di antara tanda-tanda kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
adalah nama beliau yang tidak tunggal, akan tetapi beliau memiliki beberapa
nama. Nama yang berbilang ini menunjukkan keistimewaan dan kesempurnaan sifat
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah Allah tegaskan beliau memiliki
akhlak yang sempurna, Allah juga berikan beliau nama-nama khusus yang semakin
menunjukkan keistimewaan tersebut.
Di antra nama-nama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:
Pertama, Muhammad dan Ahmad. Nama Muhammad adalah nama paling masyhur
banyak tersebut di dalam Alquran dan hadis. Seperti dalam firman Allah,
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئاً وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu
sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu
berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia
tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan
memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali imran: 144)
Adapun nama Ahmad disebutkan hanya satu kali saja di dalam Alquran,
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرائيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقاً لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku,
yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang
akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad“. Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini
adalah sihir yang nyata”. (QS. Ash-Shaf: 6)
Imam Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “Para ulama sepakat nama-nama
beliau yang termaktub di dalam Alquran adalah asy-Syahid (yang menjadi saksi),
al-Mubasyir (pemberi kabar gembira), an-nadzir al-mubin (pemberi peringatan
yang nyata), ad-da’i ilallah (dai yang menyeru kepada Allah), as-siraj al-munir
(lentera yang menerangi). Selain
itu ada al-Mudzakkir, ar-Rahmah, an-Ni’mah, al-Hadi, asy-Syahid, al-Amin,
al-Muzammil, dan al-Mudatstsir.”
Kedua, nama-nama Rasulullah yang lainnya adalah al-Mahi, al-Hasyir,
al-‘Aqib.
لي خمسة أسماء: أنا محمّد، وأحمد، وأنا الماحي الّذي يمحو الله بي الكفر، وأنا الحاشر الّذي يحشر النّاس على قدمي، وأنا العاقب” رواه البخاري
Dari Jabir bin Muth’im, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku memiliki lima nama; aku adalah Muhammad dan Ahmad; aku juga al-Mahi, Allah
menghapus kekufuran dengan mengutusku; aku juga al-Hasyir, manusia dikumpulkan
di atas kakiku, dan aku juga al-‘Aqib.” (HR. Bukhari)
Al-Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan, “Maksud sabda beliau ‘Aku memiliki lima
nama…’ adalah nama-nama yang diberikan khusus untuk beliau saja tidak kepada
nabi dan rasul atau seorang pun sebelumnya, atau diagungkan dengannya, atau
terkenal pada masa umat terdahulu dengan nama tersebut, karena hal ini untuk
membatasi keistimewaan tersebut hanya dimiliki oleh beliau.
Dalam riwayat lain Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لي خمسة أسماء: أنا محمد، وأنا أحمد، وأنا الماحي الذي يمحو الله بي الكفر، وأنا الحاشر الذي يُحشَر الناسُ على قدَمَيَّ، وأنا العاقِب، والعاقِبُ: الذي ليس بعده نبيٌّ، وقد سماه الله رَؤوفاً رحيماً” رواه مسلم.
“Aku memiliki lima nama. Aku adalah Muhammad dan aku juga Ahmad; Aku adalah
al-Mahi karena Allah menghapuskan kekufuran dengan perantara diriku; Aku adalah
al-Hasyir karena manusia dikumpulkan di di atas kakiku; dan aku adalah
al-‘Aqib, karena tidak ada lagi nabi setelahku. Allah juga menamai beliau Ra-uf
dan Rahim (yang memiliki kasih sayang).” (HR. Muslim).
Ketiga, nama beliau yang lain adalah al-Mutawakkil
Diterangkan dalam hadits shahih riwayat Imam al-Bukhari :
عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ لَقِيتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قُلْتُ أَخْبِرْنِي عَنْ صِفَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي التَّوْرَاةِ قَالَ أَجَلْ وَاللَّهِ إِنَّهُ لَمَوْصُوفٌ فِي التَّوْرَاةِ بِبَعْضِ صِفَتِهِ فِي الْقُرْآنِ يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا وَحِرْزًا لِلْأُمِّيِّينَ أَنْتَ عَبْدِي وَرَسُولِي سَمَّيْتُكَ المتَوَكِّلَ لَيْسَ بِفَظٍّ وَلَا غَلِيظٍ وَلَا سَخَّابٍ فِي الْأَسْوَاقِ وَلَا يَدْفَعُ بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَغْفِرُ وَلَنْ يَقْبِضَهُ اللَّهُ حَتَّى يُقِيمَ بِهِ الْمِلَّةَ الْعَوْجَاءَ بِأَنْ يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
Dari Atha` bin Yasar, dia berkata : Aku menjumpai Abdullah bin Amr bin ‘Ash
radhiyallahu anhuma, lalu aku mengatakan,”Beritahukan kepadaku tentang sifat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ada di dalam Taurat!’
Dia menimpali, “Ya. Demi Allah, sesungguhnya beliau itu diterangkan
sifatnya dalam Taurat dengan sebagian sifat yang ada di dalam Alquran,
(yaitu),’Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi dan pembawa
kabar gembira, dan pemberi peringatan serta penjaga bagi orang-orang Arab. Kamu
adalah hamba dan Rasul-Ku. Namamu al mutawakkil, bukan keras dan kasar,’ dan
Allah ‘Azza wa Jalla tidak mencabut nyawanya sampai dia berhasil meluruskan
millah (agama) yang bengkok dengan mengatakan laa ilaha illallah”. (HR Bukhari)
Keempat, beliau juga dinamai dengan al-Muqaffi, Nabiyu at-Taubah, Nabiyu
al-Marhamah, Nabiyu al-Malhamah.
عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال: كان رسول صلى الله عليه وسلم يسمي لنا نفسه أسماء فقال: “أنا محمد، وأحمد، والمُقَفِّي، ونبي التوبة، ونبي المرحمة” رواه مسلم، وفي رواية أخرى: “ونبي الملحمة”
Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan kepada kami beberapa namanya. Beliau
bersabda, ‘Aku adalah Muhammad, Ahmad, al-Muqaffi, Nabiyu at-Taubah, dan Nabiyu
al-Marhamah’. (HR. Muslim). Dalam riwayat lain disebutkan ‘Nabiyu al-Malhamah’.
Kelima, nama-nama berikutnya adalah al-Mukhtar, al-Mushthafa,
asy-Syafi’al-musyaffa’, ash-Shodiq al-Mashduq.
Di antara Makna Nama-nama Nabi
Al-Mahi: Rasulullah adalah orang yang Allah utus untuk menghapuskan
kesyirikan dan keyakinan berhalaisme di jazirah Arab.
Al-Hasyir: Manusia dikumpulkan di atas kakinya yakni di atas jejak-jejak
perjalanannya. Seolah-olah beliau diutus untuk mengumpulkan manusia.
Al-‘Aqib: Beliau adalah penutup para nabi, tidak ada lagi nabi setelahnya,
karena ‘Aqib adalah yang terakhir penutup para nabi dan rasul shalawatullahi wa
salamuhu ‘alaihim.
Al-Muqaffi: Dinamai al-Muqaffi karena inti ajarannya mengikuti ajaran para
rasul sebelumnya, mendakwahkan tauhid dan menjauhkan kesyirikan.
Nabiyu at-Taubah dan Nabiyu Rahmah: Imam an-Nawawi mengatakan, maksudnya
adalah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dengan taubat dan kasih
sayang. Melalui Rasulullah, Allah bukakan pintu taubat bagi penduduk bumi,
penduduk bumi pun bertaubat dengan taubat yang tidak pernah dilakukan (secara
kualitas dan kuantitas pen.) oleh orang-orang sebelum umat Nabi Muhammad. Dan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak istighfarnya.
Nabiyu al-Malhamah: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus dengan
berjihad menghadapi musuh-musuh Allah. Tidak ada seorang nabi bersama umatnya
yang berjihad sebagaimana jihad Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
umatnya.
Al-Amin: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling berhak
atas nama ini. Beliau adalah kepercayaan Allah dalam wahyu dan agama-Nya.
Beliau juga kepercayaan penduduk langit demikian juga penduduk bumi. Oleh
karena itu, orang-orang menamainya al-amin sebelum ia membawa risalah kenabian
dan sifat tersebut tetap melekat setelah kenabiannya.
Al-Basyir: Nabi Muhammad adalah pembawa kabar gembira orang-orang yang
melakukan ketaatan dan pemberi peringatan bagi pelaku kemaksiatan.
Al-Munir: Allah memberi nama Nabi Muhammad dengan sirajan muniran dan
menyebut matahari dengan sirajan wahhajan. Munir artinya adalah cahaya yang
menerangi tanpa membakar sesuatu yang diteranginya. Berbeda dengan wahhaj, ia
menerangi dan bisa membakar seseuatu yang diteranginya tersebut.
Demikianlah beberapa nama-nama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,
masing-masing nama tersebut mengandung sifat-sifat yang menjadi keistimewaan
beliau. Banyaknya nama-nama beliau menunjukkan asy-syumul cakupan dan
kesempurnaan beliau melebihi manusia lainnya.
source: kisahmuslimdotcom
#namanamanabi #namaaliasnabi #namanabimuhammad
sponsor:
http://panoramadunia.com/tempat-wisata-di-bali/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar