perkara yang menyebabkan azab kubur dan amalan - amalan yang dapat menyelamatkannya .
“Aisyah Ra menanya mengenai azab kubur, Rasulullah SAW memberi jawab: Iya, azab kubur pasti ada. ” (HR. Bukhari – Dalam Kitab Al-Janaiz).
“Aisyah Ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berdoa dalam solatnya, “Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari azab kubur…” (HR. Mutafaqun Alaih).
“Ketika orang-orang yang durhaka kepada Allah tak mampu memberi jawab pertanyaan malaikat, lalu dia dipukul dengan besi… hingga dia menjerit dengan teriakan yang amat keras… didengar oleh seluruh makhluk Allah, kecuali Jin dan juga Manusia, ” (HR. Bukhari dan juga Muslim).
Berikut kisah peristiwa nyata mengenai siksa kubur yang berlaku di Jazirah Arab. Seorang pemuda yang dikeluarkan dari kuburnya sesudah beberapa jam dia dikuburkan. Akibat mengalami azab kubur, pemuda tersebut telah berubah wajah dan juga jasadnya. Pemuda tersebut adalah remaja muslim yang meninggal pada usia 18 tahun. seorang pemuda yang rosak akhlak dan juga agamanya, dan juga sering melalaikan solat, hampir tiga (tiga) jam pemuda tersebut dikuburkan, pihak keluarga meminta kubur tersebut digali semula untuk keperluan tertentu.
Dan apa yang terjadi selepas mayat tersebut dikeluarkan pandangan yang amat mengaibkan. Rambut yang hitam men-jadi putih, dari mulut dan juga hidung keluar darah yang masih merah pekat, seperti baru mengalami siksaan kubur yang amat keras seperti ada yang memukul dibahagian belakang kepalanya, dengan wajah seperti diremas dan juga membeku.
Bagi seorang muslim ini ialah pendidikan yang sangat-sangat bernilai agar lekas memperbaiki hidupnya dengan bertaubat dari dosa-dosa yang telah dilakukan. Sementara itu selaku pendidikan dan juga iktibar untuk kita.
Sebab-Sebab Siksa Kubur
Ibnu Qoyyim Rahimahullah, dalam kitab Ar-Ruh menyebutkan ada sejumlah dosa dan juga maksiat yang dapat menyebabkan kita disiksa di ALAM KUBUR, diantaranya:
“Wahai anak Adam… Sesungguhnya apa yang kau minta dari-Ku… dan juga yang kau harapkan dari-Ku… Ampunan-Ku bagimu yang meminta dan tidak bagi yang enggan…”
“Wahai anak Adam… Walaupun dosamu sepenuh petala langit… lalu engkau meminta ampun pada-Ku… Ampunan-Ku bagimu dan tidak bagi yang enggan…”
“Wahai anak Adam… Seandainya kau datang pada–Ku dengan kesalahan seluas bumi… lalu engkau datang kepada-Ku… dan tak berbuat syirik pada-Ku dengan suatu pun… Sungguh Saya akan berikan kepadamu ampunan…”
Ya Allah… terimalah taubatku… Iya Allah… terimalah taubatku… Iya Allah… terimalah taubatku…
Alangkah bahagianya… seandainya maut menjemput kita tengah berurai air mata merasakan manisnya iman dalam sujud penghambaan… rindu hendak perjumpaan dengan-Nya…
Alangkah indahnya air mata yang senantiasa berlinang dari munajat seorang anak soleh kepada Allah… Merindukan kemuliaan dan juga keselamatan bagi ke-2 orang tuanya… taburan doanya men-jadi cahaya yang menerangi dari gelapnya ALAM KUBUR…
Doa-doanya menghantar kepulangan orang tuanya kepada Allah dalam Husnul Khatimah… rintihan dan juga munajatnya men-jadi benteng yang kukuh selaku penghalang dari azab dan juga siksa kubur… Doa yang tiada terputus mengalir dari ketulusan dan juga keheningan hati agar orang tuanya dalam kasih sayang Allah…
Waktu Siksa Kubur
Hadits di atas juga menerangkan mengenai waktu siksa kubur, apa-kah seterusnya hingga hari kiamat ataukah cuma sementara?! Jawabannya diperinci: Bagi manusia kafir, maka siksaannya kekal hingga hari kiamat, seperti kaum Nuh dan juga pengikut Fir’aun, mereka tetap disiksa hingga kiamat tiba. Adapun bagi manusia mukmin yang bermaksiat, maka siksaan mereka tak kekal, bisa lama ataupun bisa juga sebentar bersesuaian dengan dosa dan juga ampunan Allah Ta’ala.
Mengapa Siksa Kubur Tak Dinampakkan?
Adalah hikmah mengapa Alloh Ta’ala tak menampakkan siksa kubur bagi manusia ialah:
Sebab Allah Ta’ala me-ngetahui bahwa memang manusia tak kuat melihatnya. Bisa jadi kita senantiasa dibayangi dengan ketakutan manakala adzab tersebut ditampakkan.
a. Untuk menguji keimanan seorang terhadap masalah ghoib.
Seandainya dinampakkan berarti apa faedahnya ujian, sebab manusia hendak beriman kepada suatu yang mereka saksikan dengan bola mata kepala mereka. Berlainan halnya bila tak nampak maka cuma hendak diimani oleh manusia yang beriman saja.
Jenis-Jenis Siksa Azab Kubur
Siksa Kubur memiliki sejumlah jenis siksaan:
Dipukul dengan palu besi sehingga berteriak keras.
عَنْ أََنََسٍ عَنِ النَّبِىِّ قَالَ « الْعَبْدُ إِذَا وُضِعَ فِى قَبْرِهِ ، وَتُوُلِّىَ وَذَهَبَ أَصْحَابُهُ حَتَّى إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ ، أَتَاهُ مَلَكَانِ فَأَقْعَدَاهُ فَيَقُولاَنِ لَهُ: مَا كُنْتَ تَقُولُ فِى هَذَا الرَّجُلِ مُحَمَّدٍ ؟ فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ. فَيُقَالُ: انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ ، أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الْجَنَّةِ. قَالَ النَّبِىُّ: فَيَرَاهُمَا جَمِيعًا. وَأَمَّا الْكَافِرُ أَوِ الْمُنَافِقُ فَيَقُولُ: لاَ أَدْرِى، كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ. فَيُقَالُ: لاَ دَرَيْتَ وَلاَ تَلَيْتَ. ثُمَّ يُضْرَبُ بِمِطْرَقَةٍ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً بَيْنَ أُذُنَيْهِ ، فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ.
“Dari Anas dari Nabi, beliau bersabda: “Seorang hamba apabila dipendam di kuburnya, dan orang-orang yang mengantarnya telah berpaling meninggalkannya, maka dia mendengar suara sandal mereka. Lalu datanglah dua malaikat lalu menyuruhnya duduk seraya menanyai padanya: Apa yang kamu ucapkan mengenai Muhammad? Dia memberi jawab: Saya bersaksi bahwa dia ialah hamba Alloh dan juga Rosul-Nya, maka dikatakan padanya: Lihatlah calon tempat mu di neraka telah diganti oleh Alloh tempat di surga. Nabi bersabda: Maka dia menatap keduanya. Adapun manusia kafir ataupun munafiq maka dia memberi jawab: Saya tidak ngerti, saya menyatakan apa yang diucapkan manusia. Lalu dikatakan padanya: “Kamu tidak ngerti, lalu dia dipukul dengan palu dari besi satu pukulan di antara dua telinganya, sehingga dia berteriak dengan teriakan yang dapat didengar oleh sekitarnya kecuali jin dan juga manusia. ”
(HR. Bukhori 1273, 1308 dan juga Muslim 2870. )#)
Dihimpitkan kuburnya
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ: قَالَ رسول الله: … « وَإِنَّ الْكَافِرَ ». فَذَكَرَ مَوْتَهُ قَالَ: « وَتُعَادُ رُوحُهُ فِى جَسَدِهِ وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولاَنِ: مَنْ رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ: هَاهْ هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيَقُولاَنِ لَهُ: مَا دِينُكَ؟ فَيَقُولُ: هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيَقُولاَنِ: مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِى بُعِثَ فِيكُمْ؟ فَيَقُولُ: هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيُنَادِى مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ: أَنْ كَذَبَ فَأَفْرِشُوهُ مِنَ النَّارِ وَأَلْبِسُوهُ مِنَ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ ». قَالَ: « فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا ». قَالَ: « وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلاَعُهُ ». زَادَ فِى حَدِيثِ جَرِيرٍ قَالَ: « ثُمَّ يُقَيَّضُ لَهُ أَعْمَى أَبْكَمُ مَعَهُ مِرْزَبَّةٌ مِنْ حَدِيدٍ لَوْ ضُرِبَ بِهَا جَبَلٌ لَصَارَ تُرَابًا ». قَالَ: « فَيَضْرِبُهُ بِهَا ضَرْبَةً يَسْمَعُهَا مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ فَيَصِيرُ تُرَابًا
“Dari Baro’ bin Azib berbicara: Rosululloh bersabda: “…Adapun manusia kafir, maka dia dikembalikan ruhnya dan juga didatangi dua malaikat dan menyuruhnya duduk seraya menyatakan: Siapa Robbmu? Dia memberi jawab: Ha, ha, ha, saya tidak ngerti. Malaikat menanyai: Apa agamamu? Dia memberi jawab: Ha, ha saya tidak ngerti. Malaikat menanyai lagi: Siapakah lelaki yang diutus kepadamu? Dia memberi jawab: Ha, ha saya tidak ngerti. Maka ada seruan dari langit: Hamba ini berdusta, maka bentangkan tempat untuknya dari neraka dan juga pakaikan untuknya ……………dari neraka dan bukakan untuknya pintu menuju neraka. Akhirnya datanglah kepadanya udara panas lagi beracun dan juga dihimpit kan baginya kuburannya hingga bengkok seluruh tulangnya. Dalam hadits Jarir ada tambahan: “Kemudian diutus kepadanya seorang yang buta dan juga tuli dengan membawa alat pukul dari besi yang seandainya dipukul kan menuju gunung maka dia men-jadi tanah. Sesudah tersebut dia dipukul sehingga dia berteriak dengan teriakan yang didengar oleh Jin dan juga manusia sehingga dia men-jadi tanah. ”
(HR. Abu Dawud 2/281, al-Hakim 1/37-40, ath-Thoyyalisi: 753, Ahmad 4/287, 288, 295, 296, al-Ajurri dalamasy-Syari’ah 367-370, Nasai’ 1/282, Ibnu Majah 1/469-470, Abu Dawud 2/70, Ahmad 4/297, dishohihkan al-hakim, adz-Dzahabi, Ibnul Qoyyim v\ dalam I’lamul Muwaqqi’in 1/214 dan juga Tahdzibus Sunan 4/337 dan dia menukil penshohihan Abu Nu’aim dan juga selainnya. (Dinukil dari Ahkamu Janaiz, al-Albani hlm. 159, cet al-Maktab Islam). Imam Ibnu Qoyyim v\ dalam kitabnya Ar-Ruuh hlm. 91 menyebutkan bahwa memang Imam Daruqutni telah mengumpulkan jalan-jalan riwayat hadits Baro’ bin Azib mengenai nikmat dan juga siksa kubur dalam sebuah buku khusus. )#)
Digigit ular berbisa
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ a\ ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ قَالَ: « إِنَّ المُؤْمِنَ فِيْ قَبْرِهِ لَفِيْ رَوْضَةٍ خَضْرَاءَ ، وَيُرْحَبُ لَهُ قَبْرُهُ سَبْعُوْنَ ذِرَاعًا ، وَيُنَوَّرُ لَهُ كَالقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, أَتَدْرُوْنَ فِيْمَا أُنْزِلَتْ هَذِهِ الآيَةُ: قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ ﴿١٢٣﴾ وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ ﴿١٢٤﴾ أَتَدْرُوْنَ مَا المَعِيْشَةُ الضَّنْكَةُ ؟ » قَالُوْا: اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: « عَذَابُ الكَافِرِ فِيْ قَبْرِهِ ، وَالذِّيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ ، إِنَّهُ يُسَلَّطُ عَلَيْهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعُوْنَ تِنِّيْنٍا ، أَتَدْرُوْنَ مَا التِّنِّيْنُ ؟ سَبْعُوْنَ حَيَّةٍ ، لِكُلِّ حَيَّةٍ سَبْعُ رُءُوْسٍ يَلْسَعُوْنَهُ ، وَيَخْدِشُوْنَهُ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ))
“Dari Abu Huroiroh dari Rosululloh, beliau bersabda: Sesungguhnya seorang mukmin di kuburnya dalam taman yang hijau dan juga di luaskan kuburnya tujuh puluh hasta, dan diberi penerang seperti petang bulan purnama. Tahukah kalian mengenai apa-kah ayat ini turun? “Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan juga Kita hendak menghimpunkannya kepada hari kiamat dalam keadaan buta. ” (QS. Thoha [20]: 123-124) Mereka memberi jawab: “Alloh dan Rosul-Nya lebih tahu. ” Beliau bersabda: “Adzab manusia kafir di kuburnya. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, dia akan serang oleh sembilan puluh sembilan tinnin, tahukah kalian apa itu tinnin? Tujuh puluh ular, tiap ular memiliki tujuh kepala yang menggitnya hingga hari kiamat. ”
Sebab-sebab yang akan Menyelamatkan Dari Azab Kubur
Sesudah memberitahukan dahsyatnya azab kubur & sebab-sebab yang akan menyeret menuju ke dalamnya, baik melalui firman-Nya ataupun melalui lisan Rasulullah yang mulia, dengan rahmat & keutamaan-Nya, Allah juga memberitahukan amalan-amalan yang akan menyelamatkan dari azab kubur tersebut.
Al-Imam Ibnul Qayyim berbicara: “Sebab-sebab yang akan menyelamatkan seseorang dari azab kubur terbagi men-jadi dua:
1. Sebab-sebab dengan cara global
Yaitu dengan menjauhi seluruh sebab yang akan menjerumuskan menuju kedalam azab kubur seperti yang telah disebutkan di atas.
Sebab yang bermanfaat ialah seorang hamba duduk beberapa saat se-belum tidur utk mengevaluasi dirinya: apa yang telah dia kerjakan, baik perkara yang merugikan maupun yang menguntungkan kepada hari tersebut. Lalu dia senantiasa memperbarui taubatnya yang nasuha antara dirinya dgn Allah, sehingga dia tidur dlm keadaan bertaubat & berkemauan keras untuk tidak mengulanginya bila nanti bangun dari tidurnya. Dia kerjakan hal tersebut tiap petang. Maka, apabila dia mati (ketika tidurnya tersebut), dia mati di atas taubat. Apabila dia bangun, dia bangun tidur dalam keadaan siap untuk beramal dgn senang hati, sebab Allah menunda ajalnya hingga dia menghadap Rabbnya & berhasil memperoleh segala suatu yang terluput. Tak ada perkara yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba ketimbang taubat ini. Terlebih lagi bila dia berzikir sesudah tersebut & melaksanakan sunnah-sunnah yang datang dari Rasulullah ketika dia hendak tidur hingga benar-benar tertidur. Maka, barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, niscaya Allah hendak berikan hidayah taufik utk melaksanakan hal tersebut. Dan juga tiada kekuatan kecuali dgn pertolongan Allah.
b. Sebab-sebab terperinci
Di antaranya:
a. Ribath siang & petang.
Dari Fadhalah bin Ubaid z, Rasulullah n bersabda:
كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا الَّذِي مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللهِ فَإِنَّهُ يُنْمَى لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَيَأْمَنُ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ
“Setiap manusia yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali manusia yang mati dlm keadaan ribath (berjaga di perbatasan wilayah kaum muslimin) di jalan Allah l. Amalannya hendak dikembangkan hingga datang hari kiamat & hendak diselamatkan dari fitnah kubur. ” (HR. At-Tirmidzi & Abu Dawud)
b. Mati syahid
Dari Ubadah bin Ash-Shamit z, dari Nabi n:
لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللهِ سِتُّ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ، وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ وَيُزَوَّجُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ
“Orang yang mati syahid hendak memperoleh enam keutamaan di sisi Allah l: diampuni dosa-dosanya dari awal tertumpahkan darahnya, hendak menatap calon rumahnya di surga, hendak diselamatkan dari azab kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang amat gede, diberi hiasan dgn hiasan iman, dinikahkan dgn bidadari, & hendak diberi kemampuan utk memberi syafaat kepada 70 manusia kerabatnya. ”(HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah. Al-Albani berbicara dlm Ahkamul Jana’iz bahwa memang sanadnya hasan)
c. Mati pada malam jumat ataupun siang harinya.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash c, dari Nabi n, beliau bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يـَمُوتُ يَوْمَ الْـجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
“Tidaklah seorang muslim meninggal kepada hari jumat ataupun malamnya, kecuali Allah hendak melindunginya dari fitnah kubur. ” (HR. Ahmad & Al-Fasawi. Asy-Syaikh Al-Albani menyatakan dlm Ahkamul Jana’iz bahwa memang hadits ini dengan seluruh jalur-jalurnya hasan ataupun shahih)
d. Mem-baca surat Al-Mulk
Dari Ibnu Abbas c, Nabi n bersabda:
هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
“Dia (surat Al-Mulk) ialah penghalang, dia ialah penyelamat yang hendak menyelamatkan pembacanya dari azab kubur. ” (HR. At-Tirmidzi, lihat Ash-Shahihah no. 1140) [dinukil dari Ar-Ruh dgn sedikit perubahan]
Nikmat Kubur
Sesudah me-ngetahui & meyakini adanya azab kubur yang demikian mengerikan & menakutkan, berlandaskan Al-Qur’an & As-Sunnah yang shahih, juga me-ngetahui macam-macamnya, penyebabnya, & hal hal yang akan menyelamatkan darinya, maka ter-masuk kesuksesan yang agung ialah selamat dari beragam azab tersebut & memperoleh nikmat di dalamnya dgn rahmat-Nya.
Allah S. W. T berfirman:
“Adapun orang-orang yang beriman & mengerjakan amal yang shalih maka Rabb mereka memasukkan mereka menuju dlm rahmat-Nya (surga). Begitulah keberuntungan yang nyata. ”(Al-Jatsiyah: 30)
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya saya takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), kalau saya mendurhakai Rabbku. ’ Barangsiapa yang dijauhkan azab daripadanya pada hari tersebut, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan begitulah keberuntungan yang nyata. ” (Al-An’am: 15-16)
Adapun nikmat kubur, di antaranya apa yang Rasulullah beritakan dlm hadits Al-Bara’ z yang panjang:
a. memperoleh ampunan & keridhaan-Nya. Seperti ucapan malakul maut kepada manusia yang tengah menghadapi sakaratul maut:
أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ، اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ
“Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah & keridhaan-Nya. ”
b. dikokohkan hatinya utk menghadapi & memberi jawaban fitnah kubur.
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dgn ucapan yang teguh tersebut dalam kehidupan di dunia & di akhirat. ” (Ibrahim: 27)
c. Digelarkan permadani, didandani dengan pakaian dari surga, dibukakan baginya pintu menuju surga, dilapangkan kuburnya, & di dalamnya ditemani manusia yang tampan wajahnya, bagus penampilannya, seperti yang Rasulullah kabarkan dalam hadits Al-Bara’ yang panjang:
“Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah dia dengan pakaian dari surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu menuju surga, maka sampailah kepadanya bau wangi & keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata menatap, lalu datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia berbicara: ‘Berbahagialah dengan perkara yang menyenangkanmu. Ini ialah hari yang dahulu kamu dijanjikan. ’ Dia pun menanyai: ‘Siapa kamu? Wajahmu ialah wajah manusia yang datang membawa kebaikan. ’ Dia memberi jawab: ‘Aku ialah amalanmu yang shalih…” (HR. Ahmad & Abu Dawud)
Semoga artikel diatas dapat membawa kita kepada kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya , hidup ini cuma sementara ibarat kita merantau kemanapun kita pergi suatu saat pasti akan kembali kekampung halamannya , begitu juga dengan kehidupan kita di dunia ini semuanya akan kembali kepada tempatnya yaitu kubur . Hanya amal yang dapat membuat seseorang bahagia didunia dan akhirat .
“Aisyah Ra menanya mengenai azab kubur, Rasulullah SAW memberi jawab: Iya, azab kubur pasti ada. ” (HR. Bukhari – Dalam Kitab Al-Janaiz).
“Aisyah Ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berdoa dalam solatnya, “Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari azab kubur…” (HR. Mutafaqun Alaih).
“Ketika orang-orang yang durhaka kepada Allah tak mampu memberi jawab pertanyaan malaikat, lalu dia dipukul dengan besi… hingga dia menjerit dengan teriakan yang amat keras… didengar oleh seluruh makhluk Allah, kecuali Jin dan juga Manusia, ” (HR. Bukhari dan juga Muslim).
Berikut kisah peristiwa nyata mengenai siksa kubur yang berlaku di Jazirah Arab. Seorang pemuda yang dikeluarkan dari kuburnya sesudah beberapa jam dia dikuburkan. Akibat mengalami azab kubur, pemuda tersebut telah berubah wajah dan juga jasadnya. Pemuda tersebut adalah remaja muslim yang meninggal pada usia 18 tahun. seorang pemuda yang rosak akhlak dan juga agamanya, dan juga sering melalaikan solat, hampir tiga (tiga) jam pemuda tersebut dikuburkan, pihak keluarga meminta kubur tersebut digali semula untuk keperluan tertentu.
Dan apa yang terjadi selepas mayat tersebut dikeluarkan pandangan yang amat mengaibkan. Rambut yang hitam men-jadi putih, dari mulut dan juga hidung keluar darah yang masih merah pekat, seperti baru mengalami siksaan kubur yang amat keras seperti ada yang memukul dibahagian belakang kepalanya, dengan wajah seperti diremas dan juga membeku.
Bagi seorang muslim ini ialah pendidikan yang sangat-sangat bernilai agar lekas memperbaiki hidupnya dengan bertaubat dari dosa-dosa yang telah dilakukan. Sementara itu selaku pendidikan dan juga iktibar untuk kita.
Sebab-Sebab Siksa Kubur
Ibnu Qoyyim Rahimahullah, dalam kitab Ar-Ruh menyebutkan ada sejumlah dosa dan juga maksiat yang dapat menyebabkan kita disiksa di ALAM KUBUR, diantaranya:
- Melalaikan Solat
- Mem-baca al-Quran lalu melupakannya
- Tak bersuci sesudah membuang hadas kecil
- Berbicara bohong
- Tak membayar zakat
- kehidupan yang berlebih-lebihan
- Menyantap riba
- Rasuah
- Memfitnah sesama saudara muslim
- Khianat terhadap amanah
- Enggan menolong sesama muslim
- Meminum arak
- Berzina
- Membunuh
“Wahai anak Adam… Sesungguhnya apa yang kau minta dari-Ku… dan juga yang kau harapkan dari-Ku… Ampunan-Ku bagimu yang meminta dan tidak bagi yang enggan…”
“Wahai anak Adam… Walaupun dosamu sepenuh petala langit… lalu engkau meminta ampun pada-Ku… Ampunan-Ku bagimu dan tidak bagi yang enggan…”
“Wahai anak Adam… Seandainya kau datang pada–Ku dengan kesalahan seluas bumi… lalu engkau datang kepada-Ku… dan tak berbuat syirik pada-Ku dengan suatu pun… Sungguh Saya akan berikan kepadamu ampunan…”
Ya Allah… terimalah taubatku… Iya Allah… terimalah taubatku… Iya Allah… terimalah taubatku…
Alangkah bahagianya… seandainya maut menjemput kita tengah berurai air mata merasakan manisnya iman dalam sujud penghambaan… rindu hendak perjumpaan dengan-Nya…
Alangkah indahnya air mata yang senantiasa berlinang dari munajat seorang anak soleh kepada Allah… Merindukan kemuliaan dan juga keselamatan bagi ke-2 orang tuanya… taburan doanya men-jadi cahaya yang menerangi dari gelapnya ALAM KUBUR…
Doa-doanya menghantar kepulangan orang tuanya kepada Allah dalam Husnul Khatimah… rintihan dan juga munajatnya men-jadi benteng yang kukuh selaku penghalang dari azab dan juga siksa kubur… Doa yang tiada terputus mengalir dari ketulusan dan juga keheningan hati agar orang tuanya dalam kasih sayang Allah…
Waktu Siksa Kubur
Hadits di atas juga menerangkan mengenai waktu siksa kubur, apa-kah seterusnya hingga hari kiamat ataukah cuma sementara?! Jawabannya diperinci: Bagi manusia kafir, maka siksaannya kekal hingga hari kiamat, seperti kaum Nuh dan juga pengikut Fir’aun, mereka tetap disiksa hingga kiamat tiba. Adapun bagi manusia mukmin yang bermaksiat, maka siksaan mereka tak kekal, bisa lama ataupun bisa juga sebentar bersesuaian dengan dosa dan juga ampunan Allah Ta’ala.
Mengapa Siksa Kubur Tak Dinampakkan?
Adalah hikmah mengapa Alloh Ta’ala tak menampakkan siksa kubur bagi manusia ialah:
- Untuk menutupi aib mayit.
- Untuk menenangkan keluarga mayit.
- Selaku kasih sayang kepada manusia.
Sebab Allah Ta’ala me-ngetahui bahwa memang manusia tak kuat melihatnya. Bisa jadi kita senantiasa dibayangi dengan ketakutan manakala adzab tersebut ditampakkan.
a. Untuk menguji keimanan seorang terhadap masalah ghoib.
Seandainya dinampakkan berarti apa faedahnya ujian, sebab manusia hendak beriman kepada suatu yang mereka saksikan dengan bola mata kepala mereka. Berlainan halnya bila tak nampak maka cuma hendak diimani oleh manusia yang beriman saja.
Jenis-Jenis Siksa Azab Kubur
Siksa Kubur memiliki sejumlah jenis siksaan:
Dipukul dengan palu besi sehingga berteriak keras.
عَنْ أََنََسٍ عَنِ النَّبِىِّ قَالَ « الْعَبْدُ إِذَا وُضِعَ فِى قَبْرِهِ ، وَتُوُلِّىَ وَذَهَبَ أَصْحَابُهُ حَتَّى إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ ، أَتَاهُ مَلَكَانِ فَأَقْعَدَاهُ فَيَقُولاَنِ لَهُ: مَا كُنْتَ تَقُولُ فِى هَذَا الرَّجُلِ مُحَمَّدٍ ؟ فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ. فَيُقَالُ: انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ ، أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الْجَنَّةِ. قَالَ النَّبِىُّ: فَيَرَاهُمَا جَمِيعًا. وَأَمَّا الْكَافِرُ أَوِ الْمُنَافِقُ فَيَقُولُ: لاَ أَدْرِى، كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ. فَيُقَالُ: لاَ دَرَيْتَ وَلاَ تَلَيْتَ. ثُمَّ يُضْرَبُ بِمِطْرَقَةٍ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً بَيْنَ أُذُنَيْهِ ، فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ.
“Dari Anas dari Nabi, beliau bersabda: “Seorang hamba apabila dipendam di kuburnya, dan orang-orang yang mengantarnya telah berpaling meninggalkannya, maka dia mendengar suara sandal mereka. Lalu datanglah dua malaikat lalu menyuruhnya duduk seraya menanyai padanya: Apa yang kamu ucapkan mengenai Muhammad? Dia memberi jawab: Saya bersaksi bahwa dia ialah hamba Alloh dan juga Rosul-Nya, maka dikatakan padanya: Lihatlah calon tempat mu di neraka telah diganti oleh Alloh tempat di surga. Nabi bersabda: Maka dia menatap keduanya. Adapun manusia kafir ataupun munafiq maka dia memberi jawab: Saya tidak ngerti, saya menyatakan apa yang diucapkan manusia. Lalu dikatakan padanya: “Kamu tidak ngerti, lalu dia dipukul dengan palu dari besi satu pukulan di antara dua telinganya, sehingga dia berteriak dengan teriakan yang dapat didengar oleh sekitarnya kecuali jin dan juga manusia. ”
(HR. Bukhori 1273, 1308 dan juga Muslim 2870. )#)
Dihimpitkan kuburnya
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ: قَالَ رسول الله: … « وَإِنَّ الْكَافِرَ ». فَذَكَرَ مَوْتَهُ قَالَ: « وَتُعَادُ رُوحُهُ فِى جَسَدِهِ وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولاَنِ: مَنْ رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ: هَاهْ هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيَقُولاَنِ لَهُ: مَا دِينُكَ؟ فَيَقُولُ: هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيَقُولاَنِ: مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِى بُعِثَ فِيكُمْ؟ فَيَقُولُ: هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيُنَادِى مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ: أَنْ كَذَبَ فَأَفْرِشُوهُ مِنَ النَّارِ وَأَلْبِسُوهُ مِنَ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ ». قَالَ: « فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا ». قَالَ: « وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلاَعُهُ ». زَادَ فِى حَدِيثِ جَرِيرٍ قَالَ: « ثُمَّ يُقَيَّضُ لَهُ أَعْمَى أَبْكَمُ مَعَهُ مِرْزَبَّةٌ مِنْ حَدِيدٍ لَوْ ضُرِبَ بِهَا جَبَلٌ لَصَارَ تُرَابًا ». قَالَ: « فَيَضْرِبُهُ بِهَا ضَرْبَةً يَسْمَعُهَا مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ فَيَصِيرُ تُرَابًا
“Dari Baro’ bin Azib berbicara: Rosululloh bersabda: “…Adapun manusia kafir, maka dia dikembalikan ruhnya dan juga didatangi dua malaikat dan menyuruhnya duduk seraya menyatakan: Siapa Robbmu? Dia memberi jawab: Ha, ha, ha, saya tidak ngerti. Malaikat menanyai: Apa agamamu? Dia memberi jawab: Ha, ha saya tidak ngerti. Malaikat menanyai lagi: Siapakah lelaki yang diutus kepadamu? Dia memberi jawab: Ha, ha saya tidak ngerti. Maka ada seruan dari langit: Hamba ini berdusta, maka bentangkan tempat untuknya dari neraka dan juga pakaikan untuknya ……………dari neraka dan bukakan untuknya pintu menuju neraka. Akhirnya datanglah kepadanya udara panas lagi beracun dan juga dihimpit kan baginya kuburannya hingga bengkok seluruh tulangnya. Dalam hadits Jarir ada tambahan: “Kemudian diutus kepadanya seorang yang buta dan juga tuli dengan membawa alat pukul dari besi yang seandainya dipukul kan menuju gunung maka dia men-jadi tanah. Sesudah tersebut dia dipukul sehingga dia berteriak dengan teriakan yang didengar oleh Jin dan juga manusia sehingga dia men-jadi tanah. ”
(HR. Abu Dawud 2/281, al-Hakim 1/37-40, ath-Thoyyalisi: 753, Ahmad 4/287, 288, 295, 296, al-Ajurri dalamasy-Syari’ah 367-370, Nasai’ 1/282, Ibnu Majah 1/469-470, Abu Dawud 2/70, Ahmad 4/297, dishohihkan al-hakim, adz-Dzahabi, Ibnul Qoyyim v\ dalam I’lamul Muwaqqi’in 1/214 dan juga Tahdzibus Sunan 4/337 dan dia menukil penshohihan Abu Nu’aim dan juga selainnya. (Dinukil dari Ahkamu Janaiz, al-Albani hlm. 159, cet al-Maktab Islam). Imam Ibnu Qoyyim v\ dalam kitabnya Ar-Ruuh hlm. 91 menyebutkan bahwa memang Imam Daruqutni telah mengumpulkan jalan-jalan riwayat hadits Baro’ bin Azib mengenai nikmat dan juga siksa kubur dalam sebuah buku khusus. )#)
Digigit ular berbisa
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ a\ ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ قَالَ: « إِنَّ المُؤْمِنَ فِيْ قَبْرِهِ لَفِيْ رَوْضَةٍ خَضْرَاءَ ، وَيُرْحَبُ لَهُ قَبْرُهُ سَبْعُوْنَ ذِرَاعًا ، وَيُنَوَّرُ لَهُ كَالقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, أَتَدْرُوْنَ فِيْمَا أُنْزِلَتْ هَذِهِ الآيَةُ: قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ ﴿١٢٣﴾ وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ ﴿١٢٤﴾ أَتَدْرُوْنَ مَا المَعِيْشَةُ الضَّنْكَةُ ؟ » قَالُوْا: اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: « عَذَابُ الكَافِرِ فِيْ قَبْرِهِ ، وَالذِّيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ ، إِنَّهُ يُسَلَّطُ عَلَيْهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعُوْنَ تِنِّيْنٍا ، أَتَدْرُوْنَ مَا التِّنِّيْنُ ؟ سَبْعُوْنَ حَيَّةٍ ، لِكُلِّ حَيَّةٍ سَبْعُ رُءُوْسٍ يَلْسَعُوْنَهُ ، وَيَخْدِشُوْنَهُ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ))
“Dari Abu Huroiroh dari Rosululloh, beliau bersabda: Sesungguhnya seorang mukmin di kuburnya dalam taman yang hijau dan juga di luaskan kuburnya tujuh puluh hasta, dan diberi penerang seperti petang bulan purnama. Tahukah kalian mengenai apa-kah ayat ini turun? “Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan juga Kita hendak menghimpunkannya kepada hari kiamat dalam keadaan buta. ” (QS. Thoha [20]: 123-124) Mereka memberi jawab: “Alloh dan Rosul-Nya lebih tahu. ” Beliau bersabda: “Adzab manusia kafir di kuburnya. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, dia akan serang oleh sembilan puluh sembilan tinnin, tahukah kalian apa itu tinnin? Tujuh puluh ular, tiap ular memiliki tujuh kepala yang menggitnya hingga hari kiamat. ”
Sebab-sebab yang akan Menyelamatkan Dari Azab Kubur
Sesudah memberitahukan dahsyatnya azab kubur & sebab-sebab yang akan menyeret menuju ke dalamnya, baik melalui firman-Nya ataupun melalui lisan Rasulullah yang mulia, dengan rahmat & keutamaan-Nya, Allah juga memberitahukan amalan-amalan yang akan menyelamatkan dari azab kubur tersebut.
Al-Imam Ibnul Qayyim berbicara: “Sebab-sebab yang akan menyelamatkan seseorang dari azab kubur terbagi men-jadi dua:
1. Sebab-sebab dengan cara global
Yaitu dengan menjauhi seluruh sebab yang akan menjerumuskan menuju kedalam azab kubur seperti yang telah disebutkan di atas.
Sebab yang bermanfaat ialah seorang hamba duduk beberapa saat se-belum tidur utk mengevaluasi dirinya: apa yang telah dia kerjakan, baik perkara yang merugikan maupun yang menguntungkan kepada hari tersebut. Lalu dia senantiasa memperbarui taubatnya yang nasuha antara dirinya dgn Allah, sehingga dia tidur dlm keadaan bertaubat & berkemauan keras untuk tidak mengulanginya bila nanti bangun dari tidurnya. Dia kerjakan hal tersebut tiap petang. Maka, apabila dia mati (ketika tidurnya tersebut), dia mati di atas taubat. Apabila dia bangun, dia bangun tidur dalam keadaan siap untuk beramal dgn senang hati, sebab Allah menunda ajalnya hingga dia menghadap Rabbnya & berhasil memperoleh segala suatu yang terluput. Tak ada perkara yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba ketimbang taubat ini. Terlebih lagi bila dia berzikir sesudah tersebut & melaksanakan sunnah-sunnah yang datang dari Rasulullah ketika dia hendak tidur hingga benar-benar tertidur. Maka, barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, niscaya Allah hendak berikan hidayah taufik utk melaksanakan hal tersebut. Dan juga tiada kekuatan kecuali dgn pertolongan Allah.
b. Sebab-sebab terperinci
Di antaranya:
a. Ribath siang & petang.
Dari Fadhalah bin Ubaid z, Rasulullah n bersabda:
كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا الَّذِي مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللهِ فَإِنَّهُ يُنْمَى لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَيَأْمَنُ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ
“Setiap manusia yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali manusia yang mati dlm keadaan ribath (berjaga di perbatasan wilayah kaum muslimin) di jalan Allah l. Amalannya hendak dikembangkan hingga datang hari kiamat & hendak diselamatkan dari fitnah kubur. ” (HR. At-Tirmidzi & Abu Dawud)
b. Mati syahid
Dari Ubadah bin Ash-Shamit z, dari Nabi n:
لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللهِ سِتُّ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ، وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ وَيُزَوَّجُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ
“Orang yang mati syahid hendak memperoleh enam keutamaan di sisi Allah l: diampuni dosa-dosanya dari awal tertumpahkan darahnya, hendak menatap calon rumahnya di surga, hendak diselamatkan dari azab kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang amat gede, diberi hiasan dgn hiasan iman, dinikahkan dgn bidadari, & hendak diberi kemampuan utk memberi syafaat kepada 70 manusia kerabatnya. ”(HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah. Al-Albani berbicara dlm Ahkamul Jana’iz bahwa memang sanadnya hasan)
c. Mati pada malam jumat ataupun siang harinya.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash c, dari Nabi n, beliau bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يـَمُوتُ يَوْمَ الْـجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
“Tidaklah seorang muslim meninggal kepada hari jumat ataupun malamnya, kecuali Allah hendak melindunginya dari fitnah kubur. ” (HR. Ahmad & Al-Fasawi. Asy-Syaikh Al-Albani menyatakan dlm Ahkamul Jana’iz bahwa memang hadits ini dengan seluruh jalur-jalurnya hasan ataupun shahih)
d. Mem-baca surat Al-Mulk
Dari Ibnu Abbas c, Nabi n bersabda:
هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
“Dia (surat Al-Mulk) ialah penghalang, dia ialah penyelamat yang hendak menyelamatkan pembacanya dari azab kubur. ” (HR. At-Tirmidzi, lihat Ash-Shahihah no. 1140) [dinukil dari Ar-Ruh dgn sedikit perubahan]
Nikmat Kubur
Sesudah me-ngetahui & meyakini adanya azab kubur yang demikian mengerikan & menakutkan, berlandaskan Al-Qur’an & As-Sunnah yang shahih, juga me-ngetahui macam-macamnya, penyebabnya, & hal hal yang akan menyelamatkan darinya, maka ter-masuk kesuksesan yang agung ialah selamat dari beragam azab tersebut & memperoleh nikmat di dalamnya dgn rahmat-Nya.
Allah S. W. T berfirman:
“Adapun orang-orang yang beriman & mengerjakan amal yang shalih maka Rabb mereka memasukkan mereka menuju dlm rahmat-Nya (surga). Begitulah keberuntungan yang nyata. ”(Al-Jatsiyah: 30)
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya saya takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), kalau saya mendurhakai Rabbku. ’ Barangsiapa yang dijauhkan azab daripadanya pada hari tersebut, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan begitulah keberuntungan yang nyata. ” (Al-An’am: 15-16)
Adapun nikmat kubur, di antaranya apa yang Rasulullah beritakan dlm hadits Al-Bara’ z yang panjang:
a. memperoleh ampunan & keridhaan-Nya. Seperti ucapan malakul maut kepada manusia yang tengah menghadapi sakaratul maut:
أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ، اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ
“Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah & keridhaan-Nya. ”
b. dikokohkan hatinya utk menghadapi & memberi jawaban fitnah kubur.
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dgn ucapan yang teguh tersebut dalam kehidupan di dunia & di akhirat. ” (Ibrahim: 27)
c. Digelarkan permadani, didandani dengan pakaian dari surga, dibukakan baginya pintu menuju surga, dilapangkan kuburnya, & di dalamnya ditemani manusia yang tampan wajahnya, bagus penampilannya, seperti yang Rasulullah kabarkan dalam hadits Al-Bara’ yang panjang:
“Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah dia dengan pakaian dari surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu menuju surga, maka sampailah kepadanya bau wangi & keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata menatap, lalu datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia berbicara: ‘Berbahagialah dengan perkara yang menyenangkanmu. Ini ialah hari yang dahulu kamu dijanjikan. ’ Dia pun menanyai: ‘Siapa kamu? Wajahmu ialah wajah manusia yang datang membawa kebaikan. ’ Dia memberi jawab: ‘Aku ialah amalanmu yang shalih…” (HR. Ahmad & Abu Dawud)
Semoga artikel diatas dapat membawa kita kepada kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya , hidup ini cuma sementara ibarat kita merantau kemanapun kita pergi suatu saat pasti akan kembali kekampung halamannya , begitu juga dengan kehidupan kita di dunia ini semuanya akan kembali kepada tempatnya yaitu kubur . Hanya amal yang dapat membuat seseorang bahagia didunia dan akhirat .
ttp://beritaislamiterkini.blogspot.com/2014/10/sebab-sebab-seseorang-mendapat-azab.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar