Kekuatan penyembuhan dengan Al-Quran
Berdasarkan penelitian ilmiah
Ilustrasi -
Kekuatan penyembuhan dengan Al-Quran berdasarkan penelitian ilmiah
Penyembuhan dengan
Al-Quran adalah isu yang kritis yang tidak banyak ada studi atau penelitian
tentangnya, jadi saya rasa untuk memulai perjalanan ini dan memohon kepada
Allah untuk membimbing saya, memberikan saya ilmu yang bermanfaat, menunjukkan
kepada saya kebenaran dan menolong saya untuk melakukannya, dan menunjukkan
kepada saya kesalahan dan menolong saya untuk menjauhinya. Salah satu buah
terpenting dari penelitian ini, yang berlangsung selama bertahun-tahun, yaitu
bahwa saya datang dengan hasil yang penting: Allah telah menempatkan dalam
setiap ayat Al-Quran sebuah kekuatan penyembuhan untuk penyakit tertentu jika
ayat ini dibaca dalam jumlah tertentu berkali-kali.
Permulaan
Ketika kita merenungkan
alam semesta di sekeliling kita, kita melihat bahwa setiap atom bergetar dalam
frekuensi tertentu, apakah atom ini bagian dari logam, air, sel atau apapun.
Sehingga setiap benda di dalam alam semesta ini bergetar, hal ini memberikan
fakta ilmiah.
Struktur dasar alam
semesta ini adalah atom, dan struktur dasar tubuh kita adalah sel; setiap sel
terbuat dari milyaran atom dan setiap atom terbuat dari nukleus positif dan
elektron negatif yang berotasi di sekitarnya; karena rotasi ini sebuah medan elektromagnetik
dihasilkan serupa dengan medan-medan yang dihasilkan oleh sebuah mesin.
Gambar 1: Atom adalah struktur dasar di dalam alam semesta ini dan
di dalam tubuh kita; ini terus-menerus bergetar, yang artinya setiap benda
bergetar sesuai degan sebuah sistem yang teliti.
Rahasia yang membuat
otak kita berpikir adalah sebuah program akurat yang ada dalam sel-sel otak;
program yang berada di dalam setiap sel ini mengerjakan tugasnya dengan teliti;
kerusakan sekecil apapun dalam pekerjaannya akan menyebabkan ketidakseimbangan
dan penyakit di beberapa bagian tubuh; pengobatan terbaik untuk ketidakseimbangan
ini adalah dengan mengembalikan keseimbangan pada tubuh. Para
ilmuwan menemukan bahwa sel-sel tubuh dipengaruhi oleh berbagai getaran seperti
gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang suara, dll. Tetapi apa itu suara?
Gambar 2: Setiap sel di dalam tubuh kita bergetar di dalam sebuah sistem
yang seksama, dan perubahan sekecil apapun dalam getaran ini bisa menimbulkan
penyakit pada beberapa bagian tubuh. Itulah mengapa sel-sel yang rusak harus
digetarkan untuk mengembalikan keseimbangannya.
Kita tahu bahwa suara
terbuat dari gelombang atau getaran yang bergerak di udara pada sekitar
340m/detik. Setiap suara memiliki frekuensinya sendiri, dan manusia bisa
mendengar dari frekuensi 20 per detik hingga frekuensi 20000 per detik (1).
Gelombang-gelombang ini menyebar di udara dan kemudian ditangkap
oleh telinga, kemudian berubah menjadi sinyal elektrik dan bergerak melalui
saraf suara menuju kulit accoustic bark pada
otak; sel-sel terkait dengan gelombang-gelombang tersebut dan bergerak ke dalam
berbagai bagian otak, terutama di bagian depan; semua bagian ini bekerja sama
sesuai dengan sinyal-sinyal tersebut dan menerjemahkan mereka ke dalam bahasa
yang dipahami oleh manusia. Dengan demikian, otak menganalisa sinyal-sinyal
tersebut dan memberikan perintah-perintahnya ke berbagai bagian tubuh untuk
terhubung dengan sinyal-sinyal itu.
Gambar 3: Suara terdiri dari getaran mekanik yang mencapai telinga
kemudian sel-sel otak yang terhubung dengan getaran-getaran itu dan mengubah
getaran-getarannya sendiri; itulah mengapa suara dianggap sebuah kekuatanpenyembuhan yang efektif, tergantung pada sifat suara dan frekuensinya. Kita temukan
kekuatan penyembuhan itu di dalam Al-Quran karena ini adalah kitab Allah.
Dari sini muncul terapi
suara; suara tersebut adalah sebuah getaran, sel-sel tubuh bergetar, kemudian
suara tersebut mempengaruhi sel-sel tubuh. Ini adalah hal yang ditemukan oleh
para pengamat baru-baru ini.
Di universitas Washington pada abad dua
puluh satu belakangan ini, para ilmuwan menemukan bahwa tugas sebuah sel otak
tidak hanya mentransfer informasi, setiap sel adalah sebuah komputer kecil yang
bekerja mengumpulkan informasi, memprosesnya, dan memberikan perintah
terus-menerus siang-malam 24 jam.
Ellen Covey, seorang
peneliti di Washington
University , mengatakan
bawa ini adalah pertama kalinya kita menyadarai bahwa otak tidak bekerja
sebagai komputer yang besar, tetapi otak berisi sejumlah besar komputer yang
bekerja dengan cara kooperatif, ada sebuah komputer kecil dalam setiap sel, dan
ada komputer-komputer yang dipengaruhi oleh getaran di sekitarnya, terutama
suara (2).
Gambar 3: Eksperimen (percobaan) menunjukkan bahwa di dalam setiap
sel di dalam otak ada sebuah komputer yang Allah tanamkan padanya sebuah
program akurat yang mengarahkan sel dan mengontrol kerjanya. Itu juga
menunjukkan bahwa suara mempengaruhi sel tersebut; gambar di atas adalah gambar
sel yang terkena pengaruh oleh sebuah suara dan medan elektromagetik yang terbentuk di
sekitarnya.
Dengan begitu, kita bisa
mengatakan bahwa sel-sel di setiap bagian tubuh bergetar dalam frekuensi
tertetu, dan membentuk sebuah sistem yang rumit dan terkoordinasi yang
terpengaruh oleh setiap suara di sekitarnya. Sehingga, setiap penyakit yang
melanda semua bagian tubuh akan menyebabkan sebuah perubahan dalam getaran pada
bagian sel ini dan oleh karena itu menyebabkannya menyimpang dari sistem tubuh
yang umum yang mempegaruhi seluruh tubuh. Inilah mengapa, ketika tubuh ini
terkena suara tertentu, suara ini mempengaruhi sistem getaran tubuh dan
terutama pada bagian yang tidak beraturan; bagian ini akan merespon suara
tertentu untuk mengembalikan sistem getaran asli, atau dengan kata lain untuk
mengembalikan kondisi kesehatannya. Para
ilmuwan menemukan hasil ini belum lama ini. Bagaimana kisah ilmiah ilmu
pengetahuan (terapi suara) ini?
Cerita tentang terapi suara
Alfred Tomatis, seorang
dokter Perancis, membuat eksperimen selama lima puluh tahun mengenai indera manusia dan
muncul dengan hasil bahwa indera pendengaran adalah indera yang paling penting!
Dia menemukan bahwa telinga mengontrol seluruh tubuh, mengatur operasi-operasi vitalnya
dan keseimbangan serta koordinasi gerakan-gerakannya ia juga menemukan bahwa
telinga mengontrol susunan saraf!
Selama eskperimennya, ia
menemukan bahwa saraf pendengaran terhubung dengan seluruh otot tubuh dan ini
adalah alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas tubuh serta indera
penglihatan itu terpengaruh oleh suara. Telinga dalam terhubung dengan seluruh
bagian tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, perut dan usus; hal ini
menjelaskan mengapa frekuensi suara mempengaruhi seluruh tubuh (3).
Pada 1960, ilmuwan Swiss
Hans Jenny menemukan bahwa suara mempengaruhi berbagai material dan memperbarui
partikular-partikularnya, dan bahwa setiap sel tubuh memiliki suaranya sendiri
dan akan terpengaruh oleh pembaruan suara serta material di dalamnya (4). Pada
1974, para peneliti Fabien Maman dan Sternheimer mengumumkan penemuan yang
sangat mengejutkan; Mereka menemukan bahwa setiap bagian dari tubuh memiliki
sistem getaran sendiri, sesuai dengan hukum fisika. Beberapa tahun kemudian,
Fabien dan Grimal, peneliti lainnya, menemukan bahwa suara mempengaruhi sel-sel
terutama sel-sel kanker, dan bahwa suara-suara tertentu memiliki pengaruh yag
kuat; hal yang ajaib yang ditemukan oleh kedua peneliti tersebut adalah suara
yang memiliki efek yang paling kuat terhadap sel-sel tubuh adalah suara manusia
itu sendiri!!
Gambar 4: Suara bergerak dari telinga ke otak dan mempengaruhi
sel-sel otak; para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa suara memiliki
kekuatan penyembuh yang ajaib dan efek yang menakjubkan dari sel-sel otak yang
mengembalikan keseimbangan ke seluruh tubuh! Membaca Al-Quran memiliki pengaruh
yang luar biasa terhadap sel-sel otak dan mampu mengembalikan keseimbangannya;
otak adalah organ yang mengontrol tubuh dan dari sini perintah-perintah dikirim
kepada seluruh organ tubuh terutama sistem kekebalan tubuh.
Fabien, seorang ilmuwan
sekaligus musisi, menempatkan sel-sel dari tubuh yang sehat dan mengenakannya
kepada berbagai suara; Dia menemukan bahwa setiap not skala musik mempengaruhi medan elektromagnetik dari sel tersebut; ketika memotret
sel ini dengan kamera Kirlian, ia menemukan bahwa bentuk dan nilai medan elektormagnetik
dari sel itu berubah sesuai frekuensi suara dan tipe suara pembaca.
Kemudian ia melakukan
eksperimen lainnya dengan mengambil setetes darah dari salah satu pasein; dan
kemudian memonitor tetesan darah tersebut dengan kamera Kirlian dan meminta
pasien itu untuk mengeluarkan berbagai nada. Dia menemukan, setelah memproses
gambarnya, bahwa nada tertentu dalam tetesan darah itu mengubah medan elektromagnetiknya
dan sepenuhnya bergetar merespon pemiliknya. Dia kemudian menyimpulkan bahwa
ada nada-nada tertentu yang mempengaruhi sel-sel tubuh dan membuatnya lebih
vital dan aktif, bahkan memperbaharuinya. Dia muncul dengan hasil yang penting
bahwa suara manusia memiliki pengaruh kuat dan unik terhadap sel-sel tubuh;
pengaruh ini tidak ditemukan pada instrumen lainnya. Peneliti ini mengatakan
secara harfiah:
“Suara manusia memiliki
dering khusus yang membuatnya menjadi alat pengobatan yang paling kuat (5).
Fabien menemukan bahwa beberapa suara dengan mudah menghancurkan sel kanker,
dan pada saat yang sama mengaktifkan sel sehat. Suara mempengaruhi sel darah
manusia yang mentransfer frekuensi suara ini ke seluruh tubuh melalui peredaran
darah.”
Gambar 5: Sebuah sel kanker hancur dengan menggunakan frekuensi
suara saja!! Itulah mengapa membaca Al-Quran memiliki dampak hebat dalam
perawatan kanker paling berbahaya sekalipun dan penyakit-penyakit yang menurut
medis tidak dapat disembuhkan!
Tetapi apakah pengaruh
ini terbatas hanya untuk sel-sel tubuh? Jelaslah bahwa suara mempengaruhi
apapun di sekitar kita. Inilah yang Masaru Emoto, seorang ilmuwan Jepang,
buktikan dalam eksperimennya terhadap air; Dia menemukan bahwa medan elektromagnetik pada molekul-molekul
air sangat terpengaruh oleh suara, dan bahwa ada nada-nada tertentu yang
berpengaruh pada molekul-molekul ini dan membuatnya menjadi lebih teratur. Jika
kita mengingat bahwa tubuh manusia 70 persennya terdiri dari air, maka suara
yang manusia dengar mempengaruhi keteraturan pada molekul-molekul air di dalam
sel-sel dan dengan cara ini molekul-molekul itu bergetar.
Gambar 7: Bentuk molekul-molekul air berubah ketika terkena suara;
dengan demikian, suara sangat mempengaruhi air yang kita minum. Jika kita
membacakan ayat-ayat Al-Quran pada air, sifat-sifatnya akan berubah dan akan
membawa pengaruh ayat-ayat Al-Quran ke setiap sel di dalam tubuh,
menyebabkannya dapat menyembuhkan! (insya Allah). Pada gambar di atas, kita
melihat sebuah molekul air yang beku; medan
elektromagnetik di sekitar molekul ini berubah secara kontinyu akibat efek
suara.
Bagaimana ayat-ayat Al-Quran bisa menyembuhkan?
Sekarang, mari
menanyakan pertanyaan penting: apa yang terjadi di dalam sel-sel tubuh dan
bagaimana suara menyembuhkan? Bagaimana suara ini mempengaruhi sel-sel yang
rusak dan mengembalikan keseimbangannya? Dengan kata lain, bagaimana mekanisme
penyembuhannya?
Gambar 8: Virus dan kuman juga bergetar dan sangat terpengaruh
oleh getaran suara terutama suara lantunan ayat-ayat Al-Quran, suara ini
menghentikan virus dan kuman dan pada saat yang sama meningkatkan aktifitas
sel-sel sehat dan membangkitkan program yang terganggu yang berada di dalam
untuk menjadi siap melawan virus dan kuman.
Lantunan ayat suci
Al-Quran menciptakan sekelompok frekuensi yang mencapai telinga kemudian
bergerak ke sel-sel otak dan mempengaruhinya melalui medan-medan
elektromagnetik frekuensi ini yang dihasilkan dalam sel-sel ini. Sel-sel itu
akan merespon medan-medan tersebut dan memodifikasi getaran-getarannya,
perubahan pada getaran ini adalah apa yang kita rasakan dan pahami setelah
mengalami dan mengulang.
Ini adalah sistem alami
yang Allah ciptakan pada sel-sel otak, ini adalah sistem keseimbangan alami;
ini adalah apa yang Allah firmankan kepada kita di dalam Kitab Suci Al-Quran:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama [Allah];
[tetaplah atas] fithrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. [Itulah] agama yang lurus;
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ar-Rum: 30)
Gambar 9: Gambar di atas adalah gambaran nyata sebuah sel darah
yang terkena suara dan mulai mengubah medan
elektromagnetik di sekitarnya; suara lantutan ayat suci Al-Quran mengubah
informasi sel ini, membawa dan membuatnya lebih mampu melawan virus dan kerusakan
yang diakibatkan oleh penyakit-penyakit ganas.
Ayat-ayat mana yang dapat menjadi terapi penyembuhan?
Setiap ayat Al-Quran memiliki kekuatan penyembuh yang luar biasa
(atas izin Allah) untuk penyakit-penyakit tertentu; di antara surat
yang biasanya dilantunkan untuk meruqyah adalah Al-Fatiha, ayat Kursi (ayat
ke-255 di surat Al-Baqarah), dua ayat terakhir surat Al-Baqarah (285-286), dan tiga surat terakhir dalam Al-Quran (Al-Ikhlas,
Al-Falaq, An-Nas) sebagaimana yang diberitahukan oleh Nabi shalallahu
‘alaihi wa sallam.
Tetapi, pada dasarnya
semua ayat Al-Quran dapat menjadi terapi penyembuhan dan pencegahan dari
berbagai penyakit, insya Allah.
Nabi paling mulia
shalallahu ‘alaihi wa sallam setiap hari membiasakan diri membaca ayat-ayat dan
doa serta dzikir lainnya –selain mengkonsumsi makanan dan minuman alami yang
sehat dengan adab-adab makan yang sehat- untuk perlindungan dari berbagai
penyakit, baik fisik maupun psikis. Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam berdoa
kepada Allah untuk melindunginya dari gangguan setan, termasuk dari berbagai
penyakit.
Pengobatan dengan ayat-ayat Al-Quran dan Sunnah Nabi shalallahu
‘alaihi wa sallam terbukti
secara medis dapat menyembuhkan dari berbagai penyakit, apakah itu penyakit
psikologis ataupun penyakit fisik (rohani ataupun jasmani), insya Allah.
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penyembuh dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim
selain kerugian.” (Al-Isra': 82)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar