Minggu, 13 April 2014

Doa Mengharukan

Doa Mengharukan

23OCT
Tuhan, kasihanilah kelemahan tubuhku, kelembutan kulitku dan kerapuhan tulangku.Tuhan, Engkau tahu kelemahanku dalam menanggung sedikit bencana dan siksa dunia, padahal ia hanya singkat masanya…Maka apakah mungkin aku sanggup menanggung bencana akhirat yang amat besar dan panjang masanya?

Doa Kumail Bagian I.

Ya Allah, Aku bermohon padaMu, dengan rahmatMu Yang memenuhi segala sesuatu, dengan kekuasaanMu yang dengannya Engkau taklukkan segala sesuatu, dan karenanya tunduk segala sesuatu, dan merendahlah segala sesuatu…
Dengan kemuliaanMu yang mengalahkan segala sesuatu,dengan kekuatanMu yang tak tertahankan oleh segala sesuatu, dengan kebesaranMu yang memenuhi segala sesuatu, dengan kekuasaanMu yang mengatasi segala sesuatu, dengan wajahMu yang kekal setelah punah segala sesuatu, dengan asmaMu yang memenuhi tonggak segala sesuatu, dengan ilmuMu yang mencakup segala sesuatu, dengan cahaya wajahMu yang menyinari segala sesuatu…
Khalifah Ali bin Abithalib pada Perang Khaibar (lukisan bersumber dari Wikimedia): mengajarkan doa Nabi Khidir ini kepada Kumail bin Ziyad
Wahai Nur, Wahai Yang Mahasuci. Wahai yang Awal dari segala yang awal. Wahai Yang Akhir dari segala yang akhir.
Sisihkan waktu sekitar 34 menit untuk menyimak video yang ada di bawah. Kedalaman makna dan keteduhan ‘Doa Kumail’ yang sangat menyentuh ini, diiringi suara pembaca yang lembut, dijamin akan membuat Anda menangis… (Wajar bila Anda sedih, karena kita manusia berdosa yang ingin mendekati Tuhan Semesta Alam). Sementara, sambil menyimak video itu, semoga teks tulisan ini dapat membantu Anda mengikuti pembacaannya.
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang meruntuhkan penjagaan. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang mendatangkan bencana; dosa-dosaku yang merusak karunia; ampunilah dosa-dosaku yang menahan (dikabulkannya) do`a. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menurunkan bala`. Ya Allah, ampunilah dosa yang telah aku lakukan dan segala kesalahan yang telah kukerjakan.
Lukisan wajah Khalifah IV Ali bin Abithalib as
Ya Allah, aku datang menghampiriMu dengan zikir padaMu, aku memohon pertolongan Mu dengan diriMu, aku bermohon padaMu dengan kemurahanMu, dekatkan daku keharibaanMu, sempatkan daku untuk bersyukur padaMu, bimbinglah daku untuk selalu mengingatMu.
Ya Allah, aku bermohon padaMu dengan permohonan hamba yang rendah, hina dan ketakutan, maafkan daku, sayangi daku, dan jadikan daku ridha dan rasa cukup pada pemberianMu. Dan bersikap tawadhu bagi setiap urusan.
Ya Allah, aku bermohon padaMu, dengan permohonan orang yang berat keperluannya, yang ketika kesulitan menyampaikan hajatnya padaMu, yang besar kedambaannya untuk meraih apa yang ada di haribaan-Mu.
Ya Allah, Maha besar kekuasaanMu, Maha tinggi kedudukanMu, selalu tersembunyi rencanaMu, selalu tampak kekuasaanMu, selalu tegak kekuatanMu, selalu berlaku kodratMu, tak mungkin lari dari pengawasan (kontrol kekuasaan)-Mu.
Ya Allah, tidak kudapatkan bagi dosa-dosaku ampunan, tiada bagi keburukanku penutup, tiada yang dapat menggantikan amalku yang jelek dengan kebaikan, kecuali Engkau saja.
Tiada Tuhan kecuali Engkau. Maha suci Engkau dengan segala pujiMu. Telah aku aniaya diriku, telah berani aku melanggar, karena kebodohanku; tetapi aku tetap tenteram karena bersandar pada sebutanMu dan karuniaMu padaku.
Di bawah ini rekaman Doa Kumail dengan teks bahasa Indonesia (sekitar 34 menit):

Ya Allah, Pelindungku, betapa banyak kejelekkan diriku telah Kau tutupi, betapa banyak malapetaka telah Kau atasi, betapa banyak rintangan telah Kau singkirkan, betapa banyak bencana telah Kau tolakkan, betapa banyak pujian baik yang tak layak bagiku telah Kau sebarkan.
Ya Allah, besar sudah bencanaku, berlebihan sudah keburukan keadaanku, rendah benar amalamalku, berat benar belenggu (kemalasanku). Angan-angan panjang telah menahan manfaat dari diriku, dunia dengan tipuannya telah memperdayaku, dan diriku (telah terperdaya) karena ulahnya, dan karena kelalaianku…
Wahai Junjunganku, aku bermohon padaMu dengan seluruh kekuasanMu, jangan Kau tutup do`aku, karena keburukan amal dan perangaiku, jangan Kau ungkapkan rahasiaku yang tersembunyi yang telah Engkau ketahui. Jangan Engkau segerakan siksa padaku karena perbuatan buruk dan keburukan yang kulakukan dalam kesendirianku, karena kebiasaanku melanggar batas, dan kebodohanku karena banyaknya nafsuku dan kelalaianku.
Ali bin Abithalib as: pintu kota ilmunya Nabi saw, dan berbagai gelar lainnya
Ya Allah, dengan kemulianMu, sayangi aku dalam segala keadaan, kasihi aku dalam segala perkara.
Ilahi Rabbi, kepada siapa lagi selain Engkau, aku memohon dihilangkan kesengsaraanku, dan diperhatikan urusanku.
Ilahi Pelindungku, Engkau kenakan padaku hukum (peraturan), tetapi di situ aku ikuti hawa nafsuku; aku tidak cukup waspada terhadap tipuan (setan) musuhku, maka terkecohlah aku lantaran nafsuku, dan berlakulah ketentuanMu atas diriku ketika kulanggar sebagian batas yang Kau tetapkan bagiku, dan kubantah sebagian perintahMu.
Namun bagiMu segala pujiku atas semuanya itu; Tiada alasan bagiku (menolak) ketentuan yang Kau tetapkan bagiku, demikian pula hukum dan ujian yang menimpaku.
Aku datang kini menghadapMu, Ya Ilahi dengan segala kekuranganku, dengan segala kedurhakaanku (pelanggaranku), sambil menyampaikan pengakuan dan penyesalanku dengan hati yang hancur luluh, memohon ampun dan berserah diri, dengan rendah hati mengakui segala kenistaanku.
(Karena segala cacatku ini), tiada aku dapatkan tempat melarikan diri, tiada tempat berlindung untuk menyerahkan urusanku, selain pada kehendakMu untuk menerima pengakuan kesalahanku dan memasukkan aku pada kesucian rahmatMu.
Ya Allah, terimalah pengakuanku, kasihanilah beratnya kepedihan, lepaskan aku dari kekuatan belengguku.
Ya Rabbi, kasihanilah kelemahan tubuhku, kelembutan kulitku dan kerapuhan tulangku.
Wahai Tuhan yang mula-mula menciptakanku, menyebutku, mendidikku, memperlakukanku dengan baik, dan memberiku kehidupan, karena permulaan karuniaMu, karena Engkau telah mendahuluiku dengan kebaikan, berilah aku karuniaMu.
Ya Allah, Junjunganku, Pemeliharaku… Apakah Engkau akan menyiksaku dengan apiMu, setelah aku mengesakanMu, setelah hatiku tenggelam dalam makrifatMu, setelah lidahku bergetar menyebutMu, setelah jantungku terikat dengan cintaMu, setelah segala ketulusan pengakuanku dan permohonanku, seraya tunduk bersimpuh pada rububiah-Mu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar