Makna Lagu LIR-ILIR
Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wis sumilir
Tak
ijo royo-royo tak senggo temanten anyar
Cah
angon- cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu
yo penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro-dodotiro
kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono
jlumatono kanggo sebo mengko sore
Mumpung
padhang rembulane,
mumpung
jembar kalangane
Yo
surako… surak iyo…
Arti LirikLagu Lir-ilir
Bangunlah, bangunlah Tanaman sudah bersemi
Demikian
menghijau bagaikan pengantin baru
Anak
gembala, anak gembala panjatlah (pohon) belimbing itu
Biar
licin dan susah tetaplah kau panjat untuk membasuh pakaianmu
Pakaianmu,
pakaianmu terkoyak-koyak dibagian samping
Jahitlah,
benahilah untuk menghadap nanti sore
Mumpung
bulan bersinar terang,mumpung banyak waktu luang
Ayo
bersoraklah dengan sorakan iya
Lir-ilir
Tembang nan indah ini dibuat oleh Kanjeng Sunan
Kalijaga berisikan nasihat/petuah sang guru kepada salik/murid-murid yang
hendak menuntut di jalan Alloh, mengharap keridhoan Alloh dengan laku perbuatan
yang baik, hati yang bersih, hingga mencapai kepada derajat yang diinginkan
oleh sang guru.
Seruan
untuk bangkit adalah seruan kepada sang salik untuk berdiri, segera bergegas
menuju Jalan Alloh. Agar tidak menunda-nunda perbuatan baik.
Tanaman
tlah bersemi melambangkan kerinduan untuk berjumpa dengan Alloh Yang Maha Besar
dan Maha Suci telah tertanam di dalam hati. Sambutlah kerinduan yang telah
diterbitkan di dalam hati sang murid dengan riang gembira, dengan kecintaan
kepada Alloh, mulailah dengan membersihkan rohani. Bila rohani telah
dibersihkan, maka jasmani akan ikut bersih.
Bila
kerinduan tlah mendalam dan memuncak dalam hati sang penuntut, maka indahnya
bak penganten baru yang saling merindukan dan mencintai sang
kekasih,kebahagiaan itu akan menjadi sempurna bila telah berjumpa dan bersatu
dengan sang kekasih.
Anak
gembala bermakna diri sang salik/penuntut ilmu di jalan Alloh/murid yang sedang
mengembala nafsu2nya demi mengharap Keridhoan Alloh SWT.
Pohon
belimbing bermakna...Jalan menuntut kepada Alloh SWT, jalan yang licin,gampang2
susah untuk di tempuh...Tetap bersabar di jalan Alloh,agar mencapai kebahagiaan
sempurna dunia akhirat.
La
hawla wa la quwatta Illah Billahil 'aliyil 'azim....
Pakaian
disini berarti iman kita/sifat-sifat yang tidak diridhoi oleh Tuhan, seperti
angkuh, iri hati, dengki, sombong (AIDS) yang kotor,yang bertengger didalam
hati hingga mengotori diri kita,membuat iman menjadi lusuh dan sobek akibat
tajamnya kotoran dosa kita...
dan
bila telah sampai kembali kepada Sang Pemilik, maka pakaian itu akan di basuh
dengan samudera Kesucian Alloh SWT atas Kemuliaan Alloh SWT itu sendiri.
Maka,
sudah selayaknya, baju yang kotor dan telah sobek itu di cuci dan di jahit
dengan perbaikan iman dan memperbanyak istighfar,memperbanyak zikir, bersabar
dan bersyukur kepada Alloh. Agar kita mempunya bekal ibadah semasa di ladang
bumi yang fana dan sementara ini.hingga, di saat diri tlah di panggil untuk
kembali, tlah mempunyai bekal di alam yang kekal. alam sebenarnya,tiada
akhir.kembali kepada yang Maha Akhir Yang Tiada Berakhir....
Padang rembulane adalah akal
yang masih sehat, dan telah dapat menerima ilmu-ilmu yang tidak dapat masuk ke
dalam hati yang akalnya masih rendah seperti anak-anak ataupun orang tua yang
sudah pikun..
Jembar
kalangane yang berarti...mumpung hayat masih di kandung badan, maka masih
berkesempatan menuntut ilmu kepada Alloh SWT..dan badan masih sehat...karena,
bila badan tak sehat dan hayat tlah tak dikandung badan, maka semua tlah
terlambat untuk di jalani.
Mumpung
masih berakal,masih sehat dan masih hidup, maka di sinilah tempat dan waktunya
untuk menuntut ilmu menuju jalan kepada Alloh SWT..
Dan
sampai akhirnya pada Tujuan Akhir yaitu Alloh itu sendiri, sudah sepantasnya
bila kita mengadakan pesta bersorak sorai bersyukur kepada Alloh, atas KeMaha
Muliaan Nya dan Kasih Sayang-Nya sehingga diri ini mendapatkan kesempatan untuk
mempelajari ilmu yang maha mulia ini untuk sampai Kepada-Nya dan berjumpa dan
memandang wajah -Nya Yang Maha Suci dan Maha Besar yang kita sendiri tak kan
mampu melainkan atas Pertolongan Alloh jua....
Amiin....
Semoga
sodara-sodara mengerti akan maksud dari makna yang saya tulis di atas. dan
semoga kita semua yang membaca mendapat limpahan rahmat dan berkah, serta kasih
sayang dan pertolongan dari Alloh SWT. Amiin......
*Makna yang terkandung lagu Lir-ilir adalah sbb:
Sebagai
umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari
sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh
Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan tanaman
yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita,
mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun
dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan
mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru.
Disini disebut anak
gembala karena oleh Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk digembalakan
yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa
nafsu yang demikian kuatnya? Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing
yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah. Buah belimbing disini menggambarkan
lima rukun
Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap
memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap
berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya. Lalu apa
gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian
taqwa.
Pakaian yang dimaksuda adalah pakaian taqwa
kita. Sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta
untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap
ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT.
Kita diharapkan
melakukan hal-hal diatas ketika kita masih sehat (dilambangkan dengan
terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu luang dan jika ada
yang mengingatkan maka jawablah dengan iya.
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar
Cah angon- cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane,
mumpung jembar kalangane
Yo surako… surak iyo…
Demikian menghijau bagaikan pengantin baru
Anak gembala, anak gembala panjatlah (pohon) belimbing itu
Biar licin dan susah tetaplah kau panjat untuk membasuh pakaianmu
Pakaianmu, pakaianmu terkoyak-koyak dibagian samping
Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore
Mumpung bulan bersinar terang,mumpung banyak waktu luang
Ayo bersoraklah dengan sorakan iya
Lir-ilir
Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar