Pengertian Lagu Sluku-Sluku Bathok
Sebuah syair yang mungkin saja tidak asing
di telinga kita terutama orang Jawa. Syair yang dilantunkan oleh bapak ibu kita
ketika mau menidurkan anak-anaknya. Dan syair ini pula yang aku kenang waktu
kecil ketika ibu memijit kakiku ketika aku habis bermain sebelum kemudian
tertidur.
Namun ternyata ada hal baru yang aku terima dari syair
jawa itu. Ada kemiripan dengan nasehat berbahasa arab usluku usluku bathnaka (
berjalanlah kamu sebagaimana berjalannya bathinmu), bathnaka laa ilaha illa
allah (penuhilah batinmu dengan laa ilaha illa allah), siiruu ma’a man sholla
(berjalanlah kamu semua bersama dengan orang yang berdo’a (sholat), Allahu
faizun ‘ala man taba ( Allah suka kepada hamba Nya yang bertaubat),
ittahiddillaha rabbahu (jadikanlah Allah sebagai Tuhan mu), man maata ro’a
dzunubah ( orang yang meninggal akan melihat dosa-dosanya),dzanuba dainin
yaghlu yadahu ( dosa hutang yang membelenggu tangannya), ratibilqolbi bil qouli
tsabit (tertibkan hatimu dengan ucapan yang tsabit / teguh yaitu laa ilaha illa
Allah), sir sairon dallan showaban (berjalanlan dijalan yang benar). Nah,
inilah makna yang terkandung dalam syair Jawa tadi. Sungguh sangat luar biasa
sekali.
Untuk menanamkan akidah yang benar, banyak dilakukan dengan
berbagai macam cara. Mungkin cara inilah yang ditempuh oleh para orang tua kita
agar kita selalu mengesakan Allah, selalu bersama dengan orang-orang yang
sholat, senantiasa membaca tahlil , bertaubat dan selalu berjalan diatas jalan
yang benar.
SLUKU-SLUKU BATOK (dalam bahasa jawa/original)
Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Rama menyang Solo
Oleh-olehe payung motha
Mak jenthit lolo lobah
Wong mati ora obah
Nek obah medeni bocah
Nek urip goleka dhuwit.
Dalam Bahasa Indonesia
‘Kepalanya
geleng geleng’
‘Si
bapak pergi ke Solo’
‘Oleh-olehnya
payung mutha’
‘Secara
tiba-tiba begerak
‘Orang
mati tidak bergerak’
‘Kalau
bergerak menakuti orang’
‘Kalau
hidup carilah uang’
English Lyrics :
'Swing-swing
head'
'His
head was shaking his head'
'The
father went to Solo'
'By-by
her umbrella mutha'
'All
of a sudden stir
'The
dead do not move'
'If it
moves to scare people'
'If
life look for money'
videonya : disini
Sebuah syair yang mungkin saja tidak asing
di telinga kita terutama orang Jawa. Syair yang dilantunkan oleh bapak ibu kita
ketika mau menidurkan anak-anaknya. Dan syair ini pula yang aku kenang waktu
kecil ketika ibu memijit kakiku ketika aku habis bermain sebelum kemudian
tertidur.
Namun ternyata ada hal baru yang aku terima dari syair jawa itu. Ada kemiripan dengan nasehat berbahasa arab usluku usluku bathnaka ( berjalanlah kamu sebagaimana berjalannya bathinmu), bathnaka laa ilaha illa allah (penuhilah batinmu dengan laa ilaha illa allah), siiruu ma’a man sholla (berjalanlah kamu semua bersama dengan orang yang berdo’a (sholat), Allahu faizun ‘ala man taba ( Allah suka kepada hamba Nya yang bertaubat), ittahiddillaha rabbahu (jadikanlah Allah sebagai Tuhan mu), man maata ro’a dzunubah ( orang yang meninggal akan melihat dosa-dosanya),dzanuba dainin yaghlu yadahu ( dosa hutang yang membelenggu tangannya), ratibilqolbi bil qouli tsabit (tertibkan hatimu dengan ucapan yang tsabit / teguh yaitu laa ilaha illa Allah), sir sairon dallan showaban (berjalanlan dijalan yang benar). Nah, inilah makna yang terkandung dalam syair Jawa tadi. Sungguh sangat luar biasa sekali.
Untuk menanamkan akidah yang benar, banyak dilakukan dengan berbagai macam cara. Mungkin cara inilah yang ditempuh oleh para orang tua kita agar kita selalu mengesakan Allah, selalu bersama dengan orang-orang yang sholat, senantiasa membaca tahlil , bertaubat dan selalu berjalan diatas jalan yang benar.
yang tersirat dalam tembang dolanan “Sluku-sluku bathok” yaitu nilai religius. Dalam syair tersebut bermakna manusia hendaklah membersihkan batinnya dan senantiasa berzikir mengingat Allah dengan (ela-elo) menggelengkan kapala mengucapkan lafal laa illa ha illallah disaat susah maupun senang, di kala menerima musibah maupun kenikmatan, hidup mati manusia ditangan Allah, maka dari itu selagi masih hidup berbuat baiklah terhadap sesama, dan beribadah kepada Allah SWT karena AllahMaha segala-galanya, apabila sekali berkehendak mencabut nyawa seseorang, tak seorang pun mampu menolakkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar